BOLASPORT.COM - Eks Ketua Umum The Jak Mania, Richard Achmad menilai, dibandingkan dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Stadion Lebak Bulus mempunyai keangkeran yang lebih lagi.
Meski Stadion Lebak Bulus mempunyai kapasitas yang lebih kecil, namun teror yang diberikan oleh The Jak Mania kepada lawan dari Persija Jakarta lebih terasa lagi.
Apalagi ia pun mencontohkan kala Persija Jakarta bertemu dengan Persib Bandung.
Histori yang tinggi dan juga rival yang kental membuat pertandingan tersebut selalu mempunyai cerita di antara dua kubu.
Baca Juga: Liga 1 2020 Dipusatkan di Jawa, 13 Tim Ingin Pindah Markas ke Yogyakarta
Bahkan saking antusiasnya, kala itu The Jak Mania yang menonton sudah melebihi kapasitas Stadion Lebak Bulus.
Maklum saja, Stadion Lebak Bulus sendiri hanya mempunyai kapasitas sebanyak 12.500 saja.
Padahal jika dilihat saat ini, SUGBK pun selalu penuh jika kedua tim bertemu di Jakarta.
Ditambah lagi dengan dukungan yang diberikan The Jak Mania kepada Persija Jakarta selalu berhasil mengintimidasi lawan dari klubnya tersebut.
Baca Juga: Tanggapan Kiper Madura United Muhammad Ridho soal Kembalinya Liga 1 2020
"Kalau Lebak Bulus itu jelas banyak ceritanya. Waktu itu pernah penonton sampai ke sentel ban, akhirnya tim Persib yang menjadi lawan ga jadi main," ujar Richard Achmad.
"Kejadian lagi penonton membludak, lawan Persib lagi akhirnya ga jadi main. Kalau kejadian begitu kenangannya banyak sekali," ucapnya seperti dikutip Bolasport.com dari Tribun Jakarta, Kamis (16/7/2020).
Selain roh dan marwahnya berada di Stadion Lebak Bulus, para lawan Persija Jakarta pun selalu mempunyai semangat yang lebih jika main di Stadion Lebak Bulus.
Itu karena para lawan Persija Jakarta saling berlomba-lomba untuk mengalahkan klub asal Ibu kota di Stadion Lebak Bulus.
Baca Juga: Kim Kurniawan Pernah Ajak Pemain Bali United Ini Untuk Gabung Persib
Apalagi roh dan marwahnya The Jak Mania sendiri adanya di Stadion Lebak Bulus.
"Kalau menurut semua tim itu, lawan Persija angkernya di Lebak Bulus. Karena roh dan marwahnya luar biasa di stadion itu," kaya Richard Achmad.
"Tim lawan kalau datang ke Lebak Bulus semangatnya pasti dua kali lipat, pengen menang dan kalahkan Persija di kandang sendiri. Keangkerannya luar biasa Lebak Bulus itu," ungkapnya.
Sayang saat ini Stadion Lebak Bulus sendiri sudah diratakan dan dijadikan depo MRT di Lebak Bulus.
Baca Juga: Selain Sepak Bola, Pemain Persib Febri Hariyadi Juga Rindukan Hal Ini
Itu pula yang membuat Persija Jakarta sempat kelimpungan mencari stadion hingga akhirnya memilih SUGBK menjadi markasnya hingga saat ini.
Hanya karena SUGBK besar dan jarak antara penonton dan lapangan cukup jauh membuat tekanan yang diberikan tidak semaksimal ketika di SUGBK.
"Karena Lebak Bulus ga ada, sekarang main di GBK lalu dianggapnya jadi main ditempat netral. Klub kalau main di GBK itu sebuah kebanggaan tersendiri karena main di stadion Indonesia istilahnya, beda seperti ketika di Lebak Bulus," kata Richard Achmad.
"Tekanan secara langsung kurang karena jaraknya jauh, kalau di Lebak Bulus jangan ditanya karena jaraknya deket antara tribun penonton sama lapangan. Jadi buat pressure ke tim lawan sangat mudah dan itu yang ditakuti," ujarnya.
Baca Juga: Pamit Dari Liga Indonesia, Pemain Asing Ini Berlabuh Ke Klub Eropa
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Jakarta |
Komentar