Manuel Poggiali menilai ada sebuah perang internal di Honda yang melibatkan Manajer Tim Alberto Puig dan manajer Marc Marquez, Emilio Alzamora.
"Secara personal, saya pikir saya melihat adanya sebuah perang internal antara dua pria Spanyol yakni Alberto Puig dan Emilio Alzamora," kata Poggiali, dilansir dari Tuttomotoriweb.
Menurut pria asal Italia itu, perang internal tersebut mempunyai dampak yang luar biasa bagi Repsol Honda dengan berisiko besar kehilangan Marc Marquez.
Hal tersebut tidak terlepas dari keputusan Alberto Puig dan juga Honda yang lebih memilih Pol Espargaro dan menendang Alex Marquez ke tim satelit mereka.
Keputusan itu tentu akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi Marc Marquez untuk tetap bertahan dan membalap bersama Repsol Honda pada musim-musim mendatang.
"Langkah yang sudah dibuat ini menurut saya merupakan sebuah langkah yang berani," kata pria berusia 37 tahun tersebut menambahkan.
"Tentu itu bisa mendorong Marc Marquez untuk membuat penilaian lain tentang kemungkinan tetap bertahan di Honda sepanjang kariernya."
Alex Marquez mendapat kompensasi di balik kemunduran yang dialaminya ini.
Walaupun turun kasta ke tim satelit, pembalap juara dunia dua kali tersebut bakal mendapatkan motor yang sama seperti tim pabrikan Honda.
Alex Marquez juga mendapatkan perpanjangan kontrak selama dua tahun. Dia akan tetap berada di lingkungan Honda hingga musim 2022.
Baca Juga: Bidik Gelar Lagi, Marc Marquez Tak Tertarik Kejar Rekor Valentino Rossi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Tuttomotoriweb.com |
Komentar