"Jadi sekarang SK PSSI sudah jelas yaitu kompetisi lanjut. PSSI juga tidak gegabah. Mereka konsultasi dengan FIFA juga. Kompetisi berhenti tiga bulan saja sudah berapa kerugiannya,” ucapnya.
“Dengan segala hormat, bukan apa-apa kami saat ini sehat, tapi kalau kami diam saja tidak berbuat apa-apa bakalan sakit juga. Sakit tidak pegang uang. Kerja kalau sakit, masih pegang uang. Ini pikiran saya. Itu jadi pertimbangan," ujarnya.
Bukan hanya itu, dilanjutkannya Liga 1 ini dibarengi dengan beberapa aturan baru yang diterapkan oleh PSSI, di antaranya tanpa degradasi.
Dengan aturan tanpa degradasi, memang beberapa klub bahkan pemain menyayangkan hal tersebut.
Klub berjulukan Singo Edan itu tak ingin ambil pusing, sebab Ruddy sejak awal memaklumi adanya penerapan aturan tersebut.
Baca Juga: Mancing dan Futsal Jadi Aktivitas Terens Puhiri Selama Liga 1 Libur
"Kalau saya tidak usah dipermasalahkan hal seperti itu. Namanya juga dalam keadaan seperti ini. Tanpa degradasi tidak masalah. Ke depannya sebagai konsekuensi degradasi ditambah, biasanya tiga jadi enam atau lima," kata Ruddy.
Ruddy pun tak lupa meminta agar semua orang saat ini bersabar dulu karena memang PSSI dan PT LIB sedang mematangkan regulasi lanjutan Liga 1.
"Kalau hal teknis yang menyangkut regulasi sabar dulu karena PSSI atau PT LIB pekerjaannya banyak, apalagi PSSI mau menyambut Piala Dunia. Jadi kalau ada kekurangan wajar, karena dalam kondisi tidak normal," ucapnya.
"Mudah-mudahan pertemuan berikutnya nanti ada pembahasan lebih detail lagi soal teknis. Seperti degradasi sama industri sebenarnya mau dibicarakan, cuma nanti sajalah."
"Jadi kasihan, pemain ada keluarga, tukang pijit di mes ada keluarga, karyawan ada keluarga, jadi kasihan. Kami harus kreatif di masa saat ini agar dapur ngebul," tutur Ruddy.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar