Melalui etika yang jelas dan kebijakan transfer yang dieksekusi secara efektif, Bayern telah mendominasi Bundesliga sejak tahun 1970-an.
Kekuatan finansial mereka adalah buah dari kelihaian berbisnis mantan presiden Uli Hoeness.
Hoeness memimpin klub selama 40 tahun sebelum mengundurkan diri pada bulan November lalu.
Ketika cedera mengakhiri karier bermainnya, Hoeness, pemenang Piala Eropa tiga kali dan juara Piala Dunia 1974 dengan Jerman Barat, mengawali kariernya di belakang layar Bayern Muenchen sebagai manajer.
Selama 40 tahun dia bertanggung jawab terhadap prestasi dan masa depan klub.
Baca Juga: Kembalinya Pasukan Kuda Muda Bundesliga ke Pentas Elite Eropa
Bersamanya, mantan striker Bayern dan ikon klub, Karl-Heinz Rummenigge, yang dua kali bermain di putaran final Piala Dunia bersama Jerman Barat, telah menjadi CEO sejak 2002.
Calon kuat penerus Rummenigge adalah kiper legendaris mereka, Oliver Kahn, sementara direktur olahraga Hasan Salihamidzic adalah mantan pemain yang juga punya lembaran kisah panjang bersama klub.
Bayern Muenchen merekrut nama-nama top, tetapi kemudian memberikan kebebasan kepada para pemain tersebut untuk menemukan tempat mereka dalam etos “keluarga” yang menjadi filosofi Der FCB.
Bayern Muenchen biasanya merekrut pemain di masa muda mereka untuk kemudian menjadi ikon bagi klub di usia matangnya.
Tetapi, sejarah klub juga dipenuhi dengan nama-nama berbakat yang sudah lebih dulu besar sebelum bergabung.
Contohnya pemenang Piala Dunia FIFA 2014 Lukas Podolski dan Mario Goetze, yang pada akhirnya gagal mempertahankan tempat di tim utama.
Juga ada nama-nama legendaris seperti Arjen Robben atau Franck Ribery.
Artikel ini kami hadirkan kepada para Bolasporter melalui kerja sama eksklusif Kompas.com dan BolaSport.com dengan Bundesliga.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Bundesliga |
Komentar