Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rayakan Scudetto Pertama, Maurizio Sarri Malah Akui Dia Bukan Pelatih Kaliber Juara

By Dwi Widijatmiko - Senin, 27 Juli 2020 | 07:27 WIB
Pemain Juventus merayakan kesuksesan juara Liga Italia setelah menekuk Sampdoria di Allianz Stadium Turin, 26 Juli 2020.
TWITTER.COM/JUVENTUSFCEN
Pemain Juventus merayakan kesuksesan juara Liga Italia setelah menekuk Sampdoria di Allianz Stadium Turin, 26 Juli 2020.

BOLASPORT.COM - Di tengah perayaan Juventus juara Liga Italia, juru taktik Si Nyonya Tua, Maurizio Sarri, malah mengeluarkan komentar seolah mengakui dirinya bukan pelatih kaliber juara.

Juventus dipastikan menjadi juara Liga Italia musim ini setelah mengalahkan Sampdoria 2-0 pada pekan ke-36, Minggu (26/7/2020) di Allianz Stadium, Turin.

Juventus juara Serie A 2019-2020 karena perolehan poin Bianconeri (83) tak mungkin lagi dikejar Inter Milan (76) di posisi kedua dengan kompetisi tinggal menyisakan dua pertandingan.

Trofi juara Liga Italia ini pastinya spesial buat pelatih Juventus, Maurizio Sarri.

Untuk pertama kalinya selama karier, Maurizio Sarri berhasil mendapatkan gelar juara liga.  

Baca Juga: Hasil Liga Italia - Cristiano Ronaldo Manusia Paling Tajam di Eropa, Juventus Juara Serie A 

Sarri jelas merayakan keberhasilan ini, apalagi dia harus bersusah payah mendapatkannya.

Tidak mudah bagi Juventus untuk menjaga konsistensi dengan perubahan yang terjadi seiring kedatangan Sarri menggantikan Massimiliano Allegri pada awal musim ini.

Namun, Sarri mengaku pada akhirnya dia berhasil melakukan hal tersebut.

"Tentu saja butuh waktu untuk menjadi klop dengan tim, memahami pendekatannya selama ini, bagaimana cara kerjanya. Setelah beberapa lama, Anda bisa mulai mengubah beberapa hal."

"Anda tidak bisa datang begitu saja ke klub yang sudah menjadi juara delapan kali berturut-turut dan langsung melakukan perubahan," kata Sarri seperti dikutip Bolasport.com dari Football Italia.

Sarri ditunjuk menggantikan Allegri untuk membuat Juventus memainkan sepak bola yang lebih baik, terutama terkait para penyerangnya.

"Ada kesulitan dalam hal taktik, mencoba menyatukan para pemain kuat ini dan karakternya yang bervariasi untuk bekerja sama."

Baca Juga: Juventus Juara Serie A, Cristiano Ronaldo Semakin Jauh dari Gelar Top Scorer

"Ini bukan sesuatu yang bisa digampangkan, seperti yang kita lihat dalam beberapa tahun sebelumnya, karena Paulo Dybala dan Cristiano Ronaldo awalnya tidak terlalu sering bermain bersama-sama."

"Mereka pemain kelas dunia, tetapi tidak mudah membuat keduanya bekerja sama dengan karakteristik yang dimiliki. Dengan kerja keras, saya pikir kami sudah melakukannya."

Yang menarik adalah kata-kata Sarri yang diucapkannya di depan para pemain dalam perayaan di kamar ganti.

Sarri malah seperti mengonfirmasi bahwa dia bukan pelatih kaliber juara.

"Saya bilang kepada mereka, jika kalian menang bersama saya, yang tidak pernah memenangi apa pun, kalian pasti pemain-pemain yang sangat bagus," ujarnya.

Sarri mungkin bergurau, tetapi komentarnya itu persis adalah hal yang dikritik banyak pihak dalam beberapa pekan terakhir.

Sebelum memastikan diri menjadi juara Liga Italia, Juventus mengalami sejumlah hasil-hasil buruk.

Sarri pun dituding sebagai biang keladinya.

Baca Juga: VIDEO - Cristiano Ronaldo Cetak Gol Ke-31, Juventus 45 Menit Lagi Juara Liga Italia

Juventus disebut tak kunjung menemukan identitas permainan dengan para pemain dianggap kebingungan menjalankan taktik Sarri.

Juventus jadi hanya mengandalkan kemampuan individual para pemain topnya.

Hal ini dikonfirmasi bek Leonardo Bonucci dalam komentarnya usai Juventus menjadi juara.

"Kami susah payah menginterpretasikan filosofi pelatih, tetapi kami tetap menjadi sebuah tim. Kami bekerja sebagai kumpulan pribadi yang hebat, lebih dari kumpulan pemain hebat," kata Bonucci.

Latar belakang Sarri juga sempat diungkit-ungkit dengan dia dianggap tidak layak menangani klub sebesar Juventus.

Seperti yang dikatakannya sendiri, Sarri sangat jarang membawa klub asuhannya menjadi juara.

Sebelum scudetto 2019-2020, Sarri hanya pernah meraih satu trofi Coppa Italia Serie D dan satu Liga Europa, padahal sejak 2015 dia menangani klub-klub top Eropa.

Musim ini, Juventus juga membuang dua kesempatan lain meraih trofi dengan gagal di final Piala Super Italia dan Coppa Italia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : Football Italia
REKOMENDASI HARI INI

Penjelasan PSSI soal Tak Ada Pemain Senior yang Main di Liga 1 untuk ASEAN Cup 2024

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136