BOLASPORT.COM - Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, menyebutkan bahwa pemain muda Indonesia cenderung tergesa-gesa ingin tampil di Liga 1.
Liga 1 2020 menjadi surga bagi banyak pemain muda di Indonesia.
Dilansir Bolasport.com dari situs Transfermarkt.com, terdapat 50 pemain di bawah 23 tahun yang sudah merasakan atmosfer Liga 1 2020.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 pemain masih berusia di bawah 20 tahun.
Baca Juga: Roy Jones Jr Ternyata Pernah Batal Bertarung Melawan Mike Tyson
Liga 1 2020 juga menjadi wahana debut untuk enam pemain yang usianya belum menginjak 20 tahun.
Mereka adalah Bagas Kaffa (Barito Putera), Rizky Ridho (Persebaya), Alfeandra Dewangga (PSIS), Titan Agung (Arema FC), Jorry Guruh (PSIS), dan Dava (Tira Persikabo).
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, melihat ada kecenderungan dari pemain muda Indonesia yang tergesa-gesa bermain di Liga 1.
Para pemain muda itu cenderung melompat dari kompetisi kelompok usia menuju kompetisi level senior.
Baca Juga: Inter Milan vs Napoli - Kilas Balik Gol Serangan Balik Sempurna Lukaku
Tak jarang langkah tersebut justru menjadi blunder bagi pemain itu sendiri.
Mereka yang kalah bersaing kemudian kariernya justru meredup dan menghilang dari panggung sepak bola nasional.
"Karena kebanyakan anak-anak kita kalau sudah masuk timnas maunya tampil di Liga 1," ucap Indra dilansir Bolasport.com dari Kompas.
"Padahal investasi terbesar itu bermain (jam terbang), kenapa tidak mau bermain di Liga 2 dulu," ucap mantan pelatih Bali United tersebut.
Baca Juga: Sesama Warga Brasil, Pelatih Kiper Persib Terpukau atas Raihan Dua Kiper Ini di Premier League
Sebagai Direktur Teknik PSSI, Indra sendiri sedang memikirkan cara untuk mengurangi gap yang terlalu lebar antara Liga 1 dan Liga 2.
Perbedaan gengsi dan gaji menjadi penyebab utama para pemain muda lebih ingin bermain di Liga 1 ketimbang Liga 2.
Oleh sebab itu, Indra berniat untuk memperkecil perbedaan penghargaan di Liga 1 dan Liga 2.
"Ini yang ikut kami pikirkan, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 penghargaannya jangan terlalu jauh berbeda," katanya.
Baca Juga: Kalau Jadi Beli Grealish, Man United Wajib Siapkan Uang Seharga Cristiano Ronaldo
"Karena memang Liga 1 di samping nama, dari sisi penghasilan juga lebih tinggi," tutur Indra.
Di sisi lain Indra juga menilai bahwa para pemain muda itu kerap meredup kariernya karena faktor kepribadian.
Faktor itu turut dipengaruhi oleh keadaan sosial dan lingkungan yang membentuk karakter mereka sebagai seorang pemain profesional.
"Kan pergulatan batin dan godaan itu tinggi sekali, makanya butuh pendampingan. Atau mereka bisa masuk klub yang benar-benar menjadikan mereka aset dan betul-betul bisa menjaga," tandasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar