Rasa takjub Maman tercipta usai melihat laga final Liga Champions 2005 antara Liverpool vs AC Milan.
Tertinggal 0-3 di babak pertama, namun semangat juang Steven Gerrart dkk. yang tak ada habisnya membuat keadaan berbalik dan akhirnya gelar juara diraih oleh Liverpool.
Dari situlah, pemain berusia 38 tahun ini mulai jatuh cinta dengan Liverpool.
"Klub Eropa yang menjadi idola adalah Liverpool," kata Maman.
"Saya mulai tertarik dengan The Reds kala menjadi juara Liga Champions 2005. Saat itu Liverpool tampil spartan padahal sebelumnya tertinggal dulu dari AC Milan," ujarnya.
Sementara itu, meski mengidolakan klub Liverpool, pemain yang menginspirasi permainan Maman bukanlah dari The Reds.
Maman justru menyebut nama mantan bek AC Milan, Alessandro Nesta, ketika ditanya pemain yang menginspirasinya.
Baca Juga: Pelatih Persija Sergio Farias Terang-terangan Rindukan Para Pemain hingga Jakmania
Tampil tangguh dan konsisten baik saat di AC Milan maupun di timnas Italia membuat Maman memilih Nesta sebagai panutannya.
"Nesta adalah bek yang tangguh dan bagus pada masanya," ucap Maman.
"Ia juga menjadi andalan AC Milan dan Italia saat itu," tuturnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | persija.id |
Komentar