Terjun dalam persaingan yang kompetitif sejak muda disebut Fabio Quartararo sebagai salah satu faktor kesuksesannya di MotoGP.
Quartararo mengaku bahwa sejak berusia tujuh tahun dia sudah bolak-balik dari rumahnya di Nice, Prancis, ke Spanyol untuk berlatih maupun mengikuti balapan.
"Saat usia saya tujuh tahun, saya dan ayah saya selalu bolak-balik Prancis ke Spanyol dengan sebuah van," kata Quartararo, dilansir BolaSport.com dari Paddock-GP.
Quartararo bisa menempuh 1.200 kilometer setiap pekannya demi mengejar mimpi, lebih jauh daripada perjalanan dari Jakarta ke Bali (sekitar 1.100 km)!
Baca Juga: MotoGP 2020 - Valentino Rossi Nasihati Adik dan 2 Muridnya akibat Insiden Konyol di Pesta Podium
Bukan tanpa alasan Quartararo lebih memilih mengasah bakatnya di Negeri Matador daripada tanah kelahirannya sendiri.
"Ketika saya mengikuti kejuaraan kelas 50cc di Prancis, cuma empat orang yang berpartisipasi. Ketika pertama kali tiba di Catalunya ada 50 pembalap yang tampil."
"Situasinya seperti sekarang, tetapi di level yang berbeda. Ketika ada seseorang yang mendorong Anda, Anda juga ingin tampil habis-habisan," tutur Quartararo.
Semangat untuk bersaing ditanamkan sejak dini oleh ayah Quartararo. Sang ayah pun sering berbohong demi memacu Quartararo agar terus mengembangkan potensinya.
Baca Juga: MotoGP Spanyol 2020 - 5 Fakta Kemenangan Fabio Quartararo, Menang Meski Terkena Sanksi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Paddock-GP.com, MotoGP.com |
Komentar