BOLASPORT.COM - Managing director Yamaha, Lin Jarvis, kembali angkat bicara mengenai tudingan salah satu pembalapnya, Valentino Rossi, yang merasa setelan motornya telah dipolitisasi.
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi akhirnya mampu membuktikan dirinya masih layak untuk bersaing di kelas tertinggi setelah merebut podium pada seri MotoGP Andalusia 2020.
Pada balapan yang berlangsung di Sirkuit Jerez, Spanyol itu, Valentino Rossi mengakhiri puasa podiumnya selama 469 hari usai merebut finis di tempat ketiga.
Tak hanya untuk mengakhiri puasa podium saja, hasil tersebut menjadi pembuktian tersendiri bagi Valentino Rossi agar timnya Yamaha mau memberikan kepercayaan penuh soal setelan motor.
Baca Juga: Bos Yamaha Ungkap Alasan Valentino Rossi Belum Tanda Tangani Kontrak di Tim Satelit
Keluh kesah itu diungkapkan oleh rider berjuluk The Doctor tersebut saat dirinya menjalani sesi jumpa pers setelah balapan MotoGP Andalusia 2020 lalu.
Dalam kesempatan itu, Valentino Rossi merasa dirinya telah dipolitisasi dan dipersulit hanya untuk sekedar menentukan setelan motor yang akan dia pakai untuk menjalani balapan.
Merespons tuduhan pembalap paling seniornya, Lin Jarvis pun menegaskan bahwa masalah yang dialami oleh Valentino Rossi tersebut tidak ada hubungannya dengan politik.
Lin Jarvis merasa kendala yang dialami oleh Valentino Rossi tersebut merupakan masalah tidak sinkronnya antara data dengan keinginan untuk selalu meraih hasil terbaik.
Baca Juga: Cerita Bos Yamaha Soal Susahnya Atur Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo
"Ini bukanlah persoalan politik, ini lebih bisa digambarkan dengan istilah data versus keinginan," kata Lin Jarvis, dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
Lebih jauh lagi, sudah menjadi hal yang wajar jika empat pembalap timnya menggunakan setelan motor yang hampir sama dalam dua balapan awal MotoGP 2020.
“Kami memiliki empat motor untuk ajang ini, dengan tiga mesin pabrikan 2020," tutur Lin Jarvis menjelaskan.
"Motor (Franco) Morbidelli menggunakan mesin campuran antara 2019 dan 2020, tetapi pengaturan keempat pembalap umumnya mengikuti arah yang sama," imbuhnya.
Pria asal Inggris itu menyarankan kepada Valentino Rossi untuk meyakinkan para mekanik balapnya jika masih ingin menggunakan setelah yang berbeda dari rekan-rekannya yang lain.
"Dia (Rossi) ingin mendapatkan kembali sentuhan terbaik yang dimiliki dengan M1 seperti pada masa lalu," tutur Lin Jarvis menambahkan.
"Ketika kami menggunakan setelan berbeda, dia harus meyakinkan mekanik balap kami untuk memakai cara yang berbeda," ujar Jarvis.
Baca Juga: Tanpa Valentino Rossi, Bos Yamaha Yakin Musim Depan Tetap Oke
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek |
Komentar