Apalagi sebagian besar klub sepak bola di Indonesia bergantung dari tiket penonton selama ini.
“Kami cuma bergantung dari hak komersial saja. Karena pendapatan tiket dipastikan minus, padahal PSIS itu kekuatannya dari tiket penonton,” kata Yoyok Sukawi kepada BolaSport.com, Sabtu (1/8/2020).
“Pendapatan kami itu dari tiket penonton dan dari situ totalnya 70 persen,” ucap pria yang juga menjabat sebagai komite eksekutif (Exco) PSSI.
Tak ada penonton tentu penghasilan yang masuk ke klub minus.
Oleh karena itu mau tidak mau klub mulai bertumpu pada sponsor.
Seperti Persib Bandung menyatakan bakal bergantung dengan sponsor, berbeda dengan klub seperti Bhayangkara FC dan juga PSIS.
Jika Bhayangkara FC menyatakan sponsor pada menarik diri, PSIS mengatakan tidak bisa lagi menggantungkan diri kepada sponsor karena yang mereka dapatkan sudah habis.
“Kalau untuk sponsor lokal, kami masih jalan, namun sudah habis untuk persiapan awal dan operasional,” ujarnya.
“Jadi perlu diingat ya kami musim 2020 ini kan start persiapan dari bulan Desember 2019 hingga sekarang ya. Sekarang kami masih membayar gaji pemain dan ofisial kan,” kata Yoyok.
Baca Juga: Bocah Nakal Bisa Jadi Senjata Rahasia Barcelona di Babak Perempat Final Liga Champions
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar