BOLASPORT.COM - Legenda tinju dunia kelas berat, Mike Tyson (Amerika Serikat) saat ini sedang bersiap menjalani come back melawan Roy Jones Jr pada 12 September mendatang dalam sebuah laga ekshibisi untuk amal.
Mike Tyson yang terkenal temperamental di masa lalu memiliki masalah dengan penyalahgunaan obat terlarang.
Namun, sebuah tragedi mengubah kehidupan Mike Tyson setelah putrinya yang saat itu berusia empat tahun, tiba-tiba meninggal dalam kecelakaan yang mengerikan.
Kecelakaan itu membuat hidup Tyson berada di jalur hidup yang berbeda.
Baca Juga: Conor McGregor Bereaksi Usai Mike Tyson Ingin Menendangnya di Ring Tinju
Pada 26 Mei 2009, kehidupan Tyson berputar ke arah berbeda untuk alasan terburuk yang mungkin terjadi.
Menurut sebuah laporan oleh ABC News, hal itu dimulai dengan kawat yang ada di atas salah satu treadmill.
Putrinya, Exodus, bermain-main di atas treadmill, situasi yang tampaknya tidak berbahaya untuk balita yang memiliki energi tinggi.
Treadmill khusus ini memiliki kabel mesin utama. Exodus menyelinap ke sebuah lingkaran di antara treadmill yang akhirnya mengencang di lehernya.
Kakak Exodus yang berusia tujuh tahun menemukannya dan meminta bantuan. Ibu Exodus menelepon 911 dan memberikan bantuan pacu jantung, sementara paramedis sedang dalam perjalanan.
Setelah menghabiskan beberapa jam untuk bantuan hidup, Exodus meninggal.
"Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan hilangnya keluarga tercinta kita secara tragis," kata Tyson dalam sebuah pernyataan kepada pers setelah kematian putrinya yang dilansir BolaSport.com dari Sportscasting.
Tyson awalnya bereaksi buruk terhadap tragedi itu. Standard Media melaporkan bahwa dia menghabiskan seminggu penuh menyalahgunakan kokain.
Baca Juga: Podium Rossi pada MotoGP Andalusia Singkirkan Keraguan Petronas untuk 2021
Dia berurusan dengan emosi, kemarahan, dan bagaimana kondisi tersebut bertentangan dengan apa yang dilihatnya di rumah sakit.
Awalnya dia merasa sendirian, tetapi kemudian Tyson melihat keluarga lain di sekitarnya juga berurusan dengan kehilangan.
"Begitu saya sampai di sana dan melihat orang lain memiliki anak yang sudah meninggal atau sedang sekarat, mereka menanganinya dengan bermartabat," kata Tyson dalam sebuah wawancara dengan Ellen DeGeneres.
"Saya tidak ingin menjadi orangtua psiko. Saya ingin menanganinya dengan bermartabat juga," ujar pria yang dijuluki Leher Beton itu.
Tyson memutuskan untuk mengubah relasinya dengan orang-orang terdekat setelah kematian putrinya. Dia menikah hanya dua minggu setelah kejadian, menurut Independent. Keduanya tetap bersama hingga hari ini.
Dia juga memutuskan untuk menghentikan narkoba dari hidupnya dan berusaha menjadi lebih sehat secara keseluruhan.
Dia menghabiskan lebih banyak waktu dengan istri, anak-anak, dan hewan peliharaannya daripada berpesta.
Beberapa tokoh tinju terkenal, seperti legenda tinju kelas berat lainnya, George Foreman, khawatir Mike Tyson kembali ke atas ring. Ketakutan mereka mungkin tidak berdasar.
Tyson telah menghabiskan waktu lebih dari satu dekade untuk perubahan gaya hidupnya. Tanggung jawab tambahan untuk menemukan performa terbaik dalam laga ekshibisi melawan petinju veteran lainnya tidak benar-benar menambah banyak rutinitasnya.
Baca Juga: Alex Marquez Dianggap Lebih Baik dari Jorge Lorenzo
Dalam sebuah wawancara dengan Men's Health, Tyson tampaknya tidak memiliki ilusi tentang tempatnya sebagai petinju veteran.
"Saya ingin pergi ke gym dan mendapatkan bentuk tubuh yang baik agar bisa mengikuti tiga atau empat ronde laga ekshibisi untuk beberapa kegiatan amal dan lainnya," kata Tyson.
Prioritas utama Tyson saat ini adalah menjaga massa otot dan mendapatkan waktu sparring di atas ring.
Dia tidak akan menjadi Mike Tyson lama. Tetapi,.dia akan menjadi Mike Tyson yang menua. Jika ternyata menjadi pertarungan yang menyenangkan bagi semua yang terlibat, itu sudah lebih dari cukup bagi Tyson.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | sports casting |
Komentar