Jumlah peserta memang berbanding terbalik dari 2018, di mana Latvia berhasil mendapatkan 335 peserta dari 40 negara.
Dengan digelarnya kompetisi, Latvia juga berhasil menyelenggarakan turnamen dunia peringkat pertama setelah All England.
Soal ancaman kesehatan, Latvia mengklaim diri menjadi negara dengan kasus COVID-19 terendah dan menjamin keselamatan para peserta dengan protokol kesehatan.
Pemerintah Latvia juga diklaim LBF telah memberikan dukungan dalam menunjang pekerjaan organisasi untuk membuat turnamen bulu tangkis bisa digelar kembali.
"Pengurangan jumlah pemain akan berpengaruh pada jumlah hari turnamen dari empat hari menjadi tiga hari," kata Rozenvalds.
"Pada saat ini tidak ada yang bisa memastikan apa yang akan terjadi besok. Tetapi, kami punya keyakinan akan berhasil," tambahnya.
Baca Juga: RESMI - Kartu Joker AC Milan Akhirnya Pergi Setelah 6 Tahun Mengabdi
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | badmintoneurope.com |
Komentar