"Masih adanya aturan PKM di Semarang dan kekhawatiran soal suporter yang nekat ke Citarum menjadi pertimbangan kami menyarankan PSIS main di Yogyakarta," ujarnya.
Usulan dari suporter PSIS rupanya langsung mendapatkan tanggapan dari elatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic.
Djukanovic merasa tak masalah jika timnya harus berpindah kandang.
Tetapi untuk kepastiannya, Djukanovic masih menunggu keputusan resmi dari pihak manajemen PSIS.
"Sekali lagi saya serahkan ke manajeman. Tidak masalah juga kalau kami harus main di sana," ucap Djukanovic.
"Tugas saya adalah mempersiapkan tim secara teknis," tuturnya.
Baca Juga: Sambut Liga 1 2020, PSIS Semarang akan Terbagi Dua Tim
Lebih lanjut lagi, bila ada pilihan, Djukanovic lebih memilih agar PSIS tetap bermain di Semarang.
Menurut pelatih berusia 50 tahun ini, PSIS akan lebih menghemat biaya pengeluaran klub jika tetap berkandang di Semarang.
"Kalau saya pribadi lebih memilih main di Semarang," ucap Djukanovic.
"Lebih efisien juga dalam hal ekonomi, namun keputusan itu ada di manajeman," tutupnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tribun Jateng, psis.co.id |
Komentar