Sementara Atep dan rekan-rekannya harus mengalami kekalahan saat menghadap tiga tim lainnya.
Pun pelajaran dari Argentia tak membuat timnas U-23 Indonesia mampu tampil apik di SEA Games 2017.
Tim Garuda Muda gagal lolos ke semifinal setelah hanya finis di peringkat ketiga Grup A di bawah Myanmar dan Thailand.
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah mampukah Shin Tae-yong menghapus kisah tragis di masa lalu dengan plot anyar yang berbeda?
Baca Juga: Juara Piala FA, Aubameyang Ingin Si Bocah Bengal Barcelona Main di Arsenal
Layaknya kisah drakor yang kebanyakan berakhir bahagia, publik sepak bola Indonesia tentu mengharapkan satu happy ending dari kehadiran Shin Tae-yong di timnas Indonesia.
Di awal kepemimpinannya, Shin Tae-yong mengetahui dengan pasti pokok persoalan yang dimiliki oleh para pemain timnas Indonesia: fisik.
Secara blak-blakan pelatih 51 tahun itu mengatakan bahwa para pemain Indonesia hanya kuat bermain selama 20 menit.
"Secara fisik, pemain Indonesia kelelahan setelah hanya 20 menit main. Karenanya, selama TC di Thailand kami berkonsentrasi pada peningkatan fisik para pemain timnas,” ungkap Shin Tae-yong dilansir dari laman resmi PSSI, pada Maret lalu.
Baca Juga: MotoGP Rep Ceska 2020 - Marc Marquez Diprediksi Akan Ambil Risiko untuk Menang
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | nytimes.com, BolaSport.com, PSSI.org |
Komentar