Kekurangan top speed merugikan, apalagi sektor 1 dan 4 Brno didominasi lintasan lurus yang bisa dieksploitasi motor bertenaga besar seperti Ducati atau Honda.
Menambah daya motor melalui setelan akan membawa risiko besar bagi Yamaha.
Pasalnya, masalah mesin sudah menjadi momok bagi Quartararo dkk. Mereka bahkan hampir menggunakan seluruh alokasi mesin saat kejuaraan masih menyisakan 12 seri.
Ketika potensi dari si kuda besi sudah mentok, belajar dari pengalaman menjadi jalan keluar bagi Quartararo untuk kembali menang.
Baca Juga: Di Balik Sukses Fabio Quartararo, Tempuh Jarak Jakarta-Bali Tiap Pekan hingga Dikibuli Ayah
Quartararo bisa meniru metode Jorge Lorenzo untuk memenangi balapan MotoGP Rep. Ceska pada 2015 yaitu memimpin balapan sejak awal hingga akhir.
Ya, ketika menyalip lawan menjadi tugas yang membuat kepala pusing, memaksimalkan keunggulan ritme menjadi solusi untuk merebut kemenangan.
Quartararo sudah membuktikan bahwa dirinya mampu. Pada balapan terakhir di Jerez (26/7/2020), El Diablo tak dapat disusul sejak start.
Bahkan kemenangan Quartararo mendapat pujian dari Jorge Lorenzo. Lorenzo takjub dengan penampilan bersih dari rider asal Nice tersebut.
Baca Juga: Selain Titel, Inilah Prioritas Utama Marc Marquez pada MotoGP 2020
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar