Malaya memastikan diri sebagai pemenang setelah Ooi yang bertandem dengan Teoh Seng Khoon menalukkan Skaarup/Preben Dabelsteen, 15-6, 15-7.
Performa dominan Malaya yang tidak terduga, namun mengesankan membuat penonton yang menyaksikan laga tersebut di Preston untuk bangkit berdiri untuk memberikan tepuk tangan bagi pemenang Piala Thomas pertama.
Setelah dua hari beraksi, manajer tim dan kapten yang tidak bermain Lim Chuan Geok akhirnya mendapat kehormatan menjadi orang pertama yang menerima trofi yang baru dibuat dari Sir George sendiri.
Pada 26 Februari yang mengesankan itu, 'Orang-orang Kecil dari Timur Jauh" - sebagaimana mereka dijuluki oleh pers Inggris, naik podium tertinggi.
Malaya kemudian memenangkan dua Piala Thomas berikutnya pada 1952 dan 1955.
Mereka juga menjadi juara dua kali lagi pada 1967 dan 1992 sebagai Malaysia pasca-kemerdekaan.
Malaya berubah menjadi Malaysia sejak 1963.
Tetapi, raksasa Asia Tenggara yang dulunya kuat secara permainan ini masih menunggu gelar pertama mereka sejak terakhir kali menjadi kampiun pada Piala Thomas 1992.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | berbagai sumber, BWF Badminton |
Komentar