Setelah itu, kompetisi terpaksa dihentikan karena adanya pandemi Covid-19.
"Ya rugi. Kami kehilangan 25 persen," kata General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo, dilansir Bolasport.com dari Surya.
"Apalagi dia (Mario Gomez) baru mendampingi tim ini sebanyak tiga kali pertandingan saja," imbuhnya.
Ruddy menjelaskan bahwa dirinya sudah berusaha keras meminta Mario Gomez untuk tetap bertahan di Malang.
Baca Juga: Sempat Terbuang, Bos Yamaha Senang Terima Valentino Rossi Lagi
Sayangnya, Gomez sudah mantap menolak pemotongan gaji sehingga pihak manajemen tak bisa berbuat apa-apa.
"Saya katakan ke dia kalau saya masih ingin dia bertahan di Arema, apalagi tim ini baru main tiga kali, masih kurang 31 perang (pertandingan) lagi," tutur Ruddy.
"Tapi karena pertimbangan itu saya tidak bisa terlalu jauh mengintervensi."
"Mungkin kebutuhan keluarga atau ada patokan harus ada income berapa karena kerja di negara orang atau lainnya, kami juga tidak tahu," jelasnya.
Baca Juga: Satu Striker yang Ditakuti oleh Kiper Persija Ini dari Masa ke Masa
Selepas kepergian Mario Gomez, Arema FC belum mau terburu-buru mencari pelatih kepala baru.
Manajemen masih ingin melakukan diskusi terlebih dahulu sebelum menentukan pengganti Mario Gomez.
Saat ini, tampuk kepemimpinan tim diserahkan kepada tiga asisten pelaih Arema FC, yakni Charis Yulianto, Kuncoro, dan Singgih Pitino.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | surabaya.tribunnews.com |
Komentar