BOLASPORT.COM - Ditugaskan jadi mentor, Bambang Pamungkas berbagi ilmunya untuk penyerang muda Persija Jakarta.
Program Become A Pro kembali dilaksanakan oleh Persija belum lama ini.
Become A Pro adalah sebuah diskusi antara pemain senior Persija dengan juniornya yang memiliki posisi yang sama.
Untuk kesempatan kali ini, sosok yang ditugaskan untuk mementori pemain muda Persija adalah Bambang Pamungkas.
Dilansir BolaSport.com dari laman resmi Persija, dalam hal ini, Bambang Pamungkas diminta untuk berbagi pengalaman kepada para pemain Persija U-16 dan U-18.
Baca Juga: Striker Persija Siap Mengharumkan Nama Bangsa di Piala Asia U-19 2020
Dengan program ini, pihak Persija berharap para striker mudanya bisa belajar untuk menjadi striker yang disegani sama seperti Bambang Pamungkas.
Bambang Pamungkas pun memberikan dua pelajaran dalam kesempatan tersebut.
Pertama, sebagai pemain sepak bola haruslah memiliki kesungguhan.
Pasalnya jika sudah menjadi pesepak bola profesional akan mendapatkan banyak tuntutan untuk tampil sempurna di tiap laga, khususnya dari klub yang dibela.
"Bila kita sudah memilih jalan sebagai pemain sepak bola maka kita harus sungguh-sungguh terlebih di saat sudah memasuki jenjang profesional," kata Bambang Pamungkas.
"Tekanan akan datang untuk selalu tampil sempurna," ujarnya.
Untuk pelajaran kedua, Bambang Pamungkas menegaskan bahwa sebagai seorang ujung tombak di lapangan, pemain tak hanya harus tahu kelebihannya.
Kekurangan yang dimiliki pun harus bisa diketahui.
Sehingga jika tahu kekurangannya ada dimana, untuk selanjutnya bisa dilatih agar menjadi striker yang komplit.
Hal ini merupakan pengalaman pribadi yang dialami oleh Bambang Pamungkas.
Seperti yang diketahui, dengan berpostur kurang tinggi untuk seorang penyerang membuat pria yang sering disapa Bepe ini secara khusus berlatih lebih keras mengasah kemampuan menyundulnya.
Baca Juga: Osvaldo Haay Masih Absen di Latihan Perdana Timnas Indonesia, Begini Kata Persija
Hasilnya pun dapat terlihat, Bepe terkenal bukan hanya pandai dalam penempatan posisi tetapi sundulannya pun juga selalu memberikan ancaman bagi lawan.
"Postur saya tidak tinggi sebagai seorang penyerang, saya juga bukan tipikal penyerang yang memiliki kelebihan dalam hal menggocek." ucap Bambang Pamungkas.
"Karena itulah saya melihat kekurangan saya dengan berlatih lebih giat lagi untuk sundulan dan penempatan posisi," tuturnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | persija.id |
Komentar