BOLASPORT.COM - Kabar terbaru tentang Liga 2 2020 memang bakal digelar 17 Oktober mendatang, tetapi dengan hal itu dibarengi adanya kontroversi soal tuan rumah.
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian, mengatakan bahwa memang sudah ada sembilan klub Liga 2 yang telah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah.
Tetapi untuk menjadi tuan rumah Liga 2 yang akan dimulai 17 Oktober hingga 5 Desember 2020 itu, memiliki beberapa syarat dari PT LIga Indonesia Baru (LIB).
PT LIB memberikan syarat kepada para tim yang mengajukan diri menjadi tuan rumah yakni setiap tim harus menanggung biasa operasional tim-tim yang akan berlaga di kota tersebut.
Baca Juga: MotoGP Republik Ceska 2020 - Fokus Maverick Vinales Bukan Fabio Quartararo
Biaya yang dimaksud di sini terkait soal swab test, transportasi hingga akomondasi, dan tentu yang lainnya.
Menanggapi hal itu, Akhmad Hadian Lukita mengatakan bahwa soal pembahasan tersebut belum selesai semua.
Sebab bakal menjadi bahasan berikutnya dalam virtual meeting yang bakal kembali digelar oleh PT LIB dengan klub-klub Liga 2.
“Terkait dengan tim yang bakal mengajukan diri menjadi tuan rumah itu belum fix, masih kami bicarakan ulang pada saat virtual meeting,” kata Akhmad Hadian Lukita kepada wartawan, Sabtu (8/8/2020).
“Kalau mereka tidak setuju dengan pembiayaan operasional tersebut maka akan kembali ke PT LIB dan nantinya PT LIB yang menentukan,” ucapnya.
Jika memang klub yang mengajukan diri sebagai tuan rumah siap menanggung biaya tersebut, PT LIB tidak keberatan.
Namun kalau memang tim tidak siap, tentu saja sebagai operator kompetisi PT LIB siap melakukan yang terbaik untuk berjalannya kompetisi.
“Jika memang nantinya sembilan tim bersedia untuk jadi tuan rumah. Tapi untuk itu nanti akan kami undi lagi,” ujarnya.
"Kalau nantinya ternyata tak ada yang bersedia dengan apa yang kami bebankan tentu saja itu akan kembali lagi ke PT LIB."
Baca Juga: Starting XI Versi Kiper Persija, Sandingkan Konate, Utina dan Bima Sakti
Dengan kata lain menurut Hadian kota-kota mana saja yang akan menjadi tuan rumah itu nantinya bakal dipilih di kota terdekat untuk menjadi tuan rumah disetiap grupnya.
Di sisi lain, Akhmad Hadian tak mau ambil pusing terkait dengan stigma negatif bahwa setiap tim yang menjadi tuan rumah dan dengan menanggung semua biaya operasional akan masuk Liga 1.
Menurutnya itu tergantung bagaimana masyarakat yang menilai.
Hadian pun menjelaskan saat ini seluruhnya masih dikendalikan oleh PT LIB dari mulai wasit dan perangkat pertandingan lainnya.
“Semua itu kan hanya mengurus urusan penginapan, transportasi dan sebagainya. Tapi kalau untuk wasit, perangkat pertandingan semua itu yang harus tetap LIB, termasuk peraturan pertandingan semua kan kami yang urus,” tutur Hadian.
“Ketika mereka membiayai kan tujuannya bisa saja tujuannya ke pariwisata untuk ekonomi. Tapi ini kelihatan juga, saya merasa masih perlu dibicarakan kepada klub soal tuan rumah ini.”
“Saya kebayang kalau tuan rumah nanggung biaya operasional pasti akan dikembalikan lagi ke LIB,” katanya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar