Justin Gaethje sendiri tidak berniat untuk bergulat dengan Khabib Nurmagomedov.
Petarung berjuluk The Highlight itu tetap akan tampil ugal-ugalan seperti ketika melepaskan 143 serangan telak (significant strike) ke tubuh Tony Ferguson.
"Kami sekarang tidak bergulat lagi," kata Gaethje dalam podcast Believe You Me, seperti dilansir BolaSport.com dari Metro.
"Akan ada zona di depan saya. Itu tidak terlalu besar. Ini akan menjadi zona maut dan saya harus mewakili kematian setiap kali dia memasuki zona itu."
"Itulah yang keunggulan saya. menciptakan pembantaian. Menciptakan benturan. Tujuan saya adalah menciptakan benturan sebanyak mungkin."
"Apakah tubuh kami yang terbentur, kepala kami, atau bahu kami. Apakah pukulan saya mengenai kepalanya, atau tinjunya yang mengenai saya. Itu tidak masalah," imbuhnya.
Zona maut yang telah disiapkan bukan satu-satunya alasan Justin Gaethje percaya diri bisa mengalahkan Khabib Nurmagomedov.
"Saya pikir kelemahan terbesarnya adalah dia percaya dirinya tak pernah salah," kata Gaethje melanjutkan.
Gaethje menyoroti ego yang bisa dimiliki Nurmagomedov karena dikelilingi oleh orang-orang yang menganggapnya sebagai petarung terhebat.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | metro.co.uk |
Komentar