BOLASPORT.COM - Mantan pemain Persija Jakarta, Bambang Pamungkas akhirnya mengungkap resepnya dalam menyundul bola.
Dengan tubuh yang hanya memiliki tinggi 170 cm, mungkin banyak pecinta sepak bola yang setuju bahwa Bambang Pamungkas akan kewalahan ketika melakukan duel udara.
Akan tetapi rupanya anggapan tersebut dipatahkan oleh Bambang Pamungkas.
Meski memiliki tinggi yang tak ideal sebagai seorang striker, Bambang mampu membuktikan kepada lawan-lawannya bahwa ia sangat berbahaya dengan sundulannya.
Bahkan bisa dikatakan, hingga detik ini, nama Bambang Pamungkas masih menjadi salah satu penyerang di Indonesia yang sangat piawai mencetak gol dengan kepalanya.
Baca Juga: Masih Ingat Mantan Pemain Persija Septinus Alua? Begini Kabarnya
Dilansir BolaSport.com dari laman resmi Persija, belum lama ini pemain yang sering di sapa Bepe ini berbagi resepnya mempunyai sundulan maut.
Syarat utama bagi seorang striker dalam hal ini adalah pertama harus memiliki otot kaki yang kuat.
Pasalnya ketika akan melompat, dengan semakin kuatnya otot kaki maka lompatan yang dihasilkan juga akan semakin tinggi.
Lebih lanjut lagi, Bepe menceritakan caranya melatih otot kaki.
Cara yang bisa dilakukan yaitu dengan menggunakan latihan beban hingga menjaga keseimbangan di atas bola tenis.
"Saya memperkuat otot kaki saya dengan banyak latihan beban, agar walau saya tidak terlalu tinggi namun kuda-kuda saya kokoh," kata Bepe.
"Saya juga berlatih menjaga keseimbangan dengan berdiri di dua bola tenis," ujarnya.
Selain itu, keberhasilan Bambang Pamungkas dalam menjebol gawang lawan dengan kepala rupanya tak hanya didukung dari individu pemainnya.
Komunikasi yang baik dengan rekan setim juga sangat berpengaruh.
Dalam hal ini, pemain yang terkenal dengan nomor punggun 20 tersebut bersyukur memiliki rekan setim yang telah sehati dengannya seperti Ismed Sofyan dan Elie Aiboy.
Telah lama bekerja sama, diakui Bambang bahwa dengan kedua pemain itu ia memiliki komunikasi yang baik.
Baca Juga: PP The Jakmania Ajak Fans Persija Belajar Bahasa Inggris Secara Gratis
Sehingga baik ketika Ismed dan Eilie coba kirimkan umpan lambung, ia telah tahu harus menuju ke mana untuk menyundul bola.
"Kebetulan saya memiliki teman bermain yang relatih lama, kalau saya dengan Ismed kira-kira hampir 20 tahun, demikian juga bermain dengan Elie," ucap Bepe.
"Sehingga ketika Ismed berada di satu titik misalnya, saya tahu bahwa bola itu sudah ada di titik ini," tuturnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | persija.id |
Komentar