Maka dari itu, Oezil lebih memilih menerima upah penuh agar dapat menggunakan uang tersebut untuk membiayai badan amal miliknya.
"Bagi siapa pun dalam situasi ini, Anda memiliki hak untuk mengetahui segalanya, untuk memahami mengapa hal itu terjadi dan ke mana perginya uang tesebut," kata Oezil, seperti dilansir BolaSport.com dari The Athletic, Kamis (13/8/2020).
Baca Juga: RB Leipzig Vs Atletico - Simeone Cuma Peduli Satu Mata Uang: Kemenangan
"Kami tidak mendapatkan cukup detail, kami hanya harus menerima keputusan. Itu terlalu cepat, untuk sesuatu yang sangat penting dan ada banyak tekanan."
"Ini tidak adil, terutama untuk anak-anak muda, dan saya menolak. Saya punya bayi di rumah dan memiliki komitmen untuk keluarga saya di sini, di Turki dan di Jerman - untuk badan amal saya juga, ada proyek baru yang sedang kami kerjakan dan bantuan itu berasal dari hati bukan untuk publikasikan," sambungnya.
Lebih lanjut, Oezil mengaku kesal dengan kecaman itu karena hanya ditujukan kepada dirinya.
Ia mengatakan bahwa dirinya bukanlah satu-satunya pemain Arsenal yang menolak untuk potong gaji.
"Sejauh ini, saya bukan satu-satunya yang menolak untuk pemotongan gaji, tapi hanya nama saya saja yang kekuar dan mendapat kritikan. Sepertinya orang-orang di luar sana mencoba untuk menghancurkan saya," tutur pemain asal Jerman tersebut.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | The Athletic |
Komentar