BOLASPORT.COM - Gelandang Arsenal, Mesut Oezil, akhirnya buka suara terkait kecaman yang menghampiri dirinya karena menolak gajinya di potong.
Pada bulan Maret lalu, klub-klub Liga Eropa harus rela pendapatannya berkurang lantaran kompetisi dihentikan sementara waktu akibat merebaknya virus COVID-19.
Salah satu cara yang dilakukan oleh setiap tim untuk mengurangi pengeluaran mereka adalah dengan memotong gaji para pemainnya.
Arsenal menjadi salah satu klub yang menjalankan kebijakan tersebut.
Klub asal London itu memotong gaji para pemainnya sebesar 12,5 persen.
Baca Juga: Pelatih Legendaris Arsenal Tolak Latih Barcelona, Bahkan Sejak Awal Negosiasi
Namun, Mesut Oezil menolak kebijakan tersebut dan meminta agar gajinya yang sebesar 350 ribu pounds (6,7 miliar rupiah) per pekan dibayarkan secara penuh.
Langkah Oezil itu mendapat banyak kecaman dari banyak pihak karena dinilai tak mau membantu financial Arsenal.
Setelah sekian lama diam, pemain berusia 31 tahun tersebut akhirnya buka suara.
Oezil menjelaskan bahwa dirinya menolak untuk potong gaji karena pihak klub tidak transparan terkait alokasi dana yang digunakan.
Maka dari itu, Oezil lebih memilih menerima upah penuh agar dapat menggunakan uang tersebut untuk membiayai badan amal miliknya.
"Bagi siapa pun dalam situasi ini, Anda memiliki hak untuk mengetahui segalanya, untuk memahami mengapa hal itu terjadi dan ke mana perginya uang tesebut," kata Oezil, seperti dilansir BolaSport.com dari The Athletic, Kamis (13/8/2020).
Baca Juga: RB Leipzig Vs Atletico - Simeone Cuma Peduli Satu Mata Uang: Kemenangan
"Kami tidak mendapatkan cukup detail, kami hanya harus menerima keputusan. Itu terlalu cepat, untuk sesuatu yang sangat penting dan ada banyak tekanan."
"Ini tidak adil, terutama untuk anak-anak muda, dan saya menolak. Saya punya bayi di rumah dan memiliki komitmen untuk keluarga saya di sini, di Turki dan di Jerman - untuk badan amal saya juga, ada proyek baru yang sedang kami kerjakan dan bantuan itu berasal dari hati bukan untuk publikasikan," sambungnya.
Lebih lanjut, Oezil mengaku kesal dengan kecaman itu karena hanya ditujukan kepada dirinya.
Ia mengatakan bahwa dirinya bukanlah satu-satunya pemain Arsenal yang menolak untuk potong gaji.
"Sejauh ini, saya bukan satu-satunya yang menolak untuk pemotongan gaji, tapi hanya nama saya saja yang kekuar dan mendapat kritikan. Sepertinya orang-orang di luar sana mencoba untuk menghancurkan saya," tutur pemain asal Jerman tersebut.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | The Athletic |
Komentar