Setelah kondisi finansial membaik, revolusi besar siap digelar. Tak apalah dominasi di Liga Italia terganggu sementara dan trofi Liga Champions melayang lagi.
Istilahnya, Juve rela mundur 1-2 langkah mengambil ancang-ancang untuk melakukan lompatan lebih jauh demi mencapai target ultimate: meminang Pep Guardiola atau Zinedine Zidane.
Bukan rahasia lagi jika dua pelatih top itu dikabarkan menjadi pengantin impian Si Nyonya Tua.
Kenapa Guardiola dan Zidane belum bisa direkrut musim ini?
Selain karena gaji yang wah, mereka masih punya komitmen yang harus diselesaikan di klub masing-masing.
Skenarionya, Juve menunggu Pep menghabiskan kontraknya dulu di Manchester City, yang tersisa sampai 2021.
Adapun Zidane masih terikat di Real Madrid hingga 2022, tetapi kegagalan El Real di Liga Champions bisa saja membuatnya bercerai lebih cepat.
Baca Juga: Jadi Pelatih Baru Juventus, Andrea Pirlo Bisa Lebih Baik dari Zinedine Zidane
Barulah musim depan, ketika krisis keuangan dan pandemi diprediksi mereda, kompetisi bergulir normal seperti sedia kala, serta beban untuk pemain bergaji mahal berkurang, agenda pemakzulan halus Pirlo digelar.
Klub jadi memiliki anggaran dan ancang-ancang cukup untuk membuka pintu buat Pep atau Zidane.
Ini barangkali yang dibilang Renzo Ulivieri bahwa Presiden Andrea Agnelli sudah berpikir sangat matang soal penunjukan Pirlo, bukannya gambling asal-asalan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com, football-italia.net, Calcioefinanza.it |
Komentar