"Pada akhirnya, kami hanya lebih cepat dari siapa pun," kata Espargaro, dikutip BolaSport.com dari GPone.
"Ketika Yamaha menang, tak ada komplain tentang masalah top speed. Saat Ducati menang, mereka tidak mengeluh tentang masalah cengkeraman ban belakang," ucap dia menambahkan.
Baca Juga: Penakluk Jonatan Christie Incar Satu Tempat pada Piala Thomas
Sebagai pembalap senior di Red Bull KTM yang sudah bergabung sejak tahun 2017, Pol Espargaro memang mengetahui pasti perkembangan motor RC16.
Dalam kurun empat tahun, Espargaro menjadi satu-satunya pembalap yang melihat dan memahami transformasi kuda besi produksi tim asal Austria itu.
Dia juga menyadari, bahwa dalam balapan MotoGP, kemenangan tidak hanya ditentukan dari kehebatan pembalapnya, tetapi juga kemampuan motor.
Oleh sebab itu, kolaborasi antara pembalap dan motor sangat diperlukan untuk menjadi pemenang balapan MotoGP.
Baca Juga: MotoGP Austria 2020 - Maverick Vinales Masih Mencari Setelan Terbaik
"Motor bukan menjadi faktor penentu kemenangan, jika memang seperti itu, berarti Quartararo tidak menang di Spanyol, tetapi para teknisi Yamaha," tutur Espargaro.
"Jika Dovizioso menang, apakah teknisi Ducati yang menang? Lalu kemenangan Marquez dengan Honda? Yang menang itu adalah dia atau motornya? Kami hanya membicarakan itu. Saat mereka menang, itu karena semua pembalap bagus dan cepat."
"Akan tetapi, jika KTM menang, itu karena motor dan pembalapnya cepat. Itu kolaborasi yang sangat baik, bagi saya ini sangat sederhana," ucap dia menambahkan.
Baca Juga: Rival Minions dari Malaysia Enggan Sia-siakan Tempat pada Piala Thomas
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar