Kenyataan tersebut kembali menghadirkan stigma bahwa Repsol Honda sudah menjadi budak Marc Marquez karena ketergantungan yang berlebihan.
Setidaknya hal itulah yang diungkapkan pengamat MotoGP, Carlo Pernat, setelah Honda menyodorkan kontrak baru berdurasi empat tahun kepada Marquez.
"Selalu ada kerugian, ketika Anda terlalu lama menggantungkan diri kepada seorang pembalap, Anda juga akan menjadi budaknya," kata Carlo Pernat, dikutip dari GPOne.
Alberto Puig membantah anggapan bahwa timnya terlalu mengandalkan Marquez.
Seolah tak mau ambil pusing, Puig merasa semua orang berhak memberikan penilaian terhadap kebijakan Honda terhadap Marc Marquez.
"Orang-orang bebas untuk mengatakan apa yang mereka inginkan, kami juga bebas untuk melakukan apa yang kami mau," kata Puig, dilansir dari Corsedimoto.
"Itulah kenapa brand ini mampu meraih gelar juara dunia terbanyak. Oleh karena itu, semua orang boleh mengatakan apa yang mereka inginkan," tuturnya menambahkan.
Alberto Puig percaya bahwa pembalap andalannya itu akan kembali.
"Marc sedang kesulitan, kondisinya pulih sedikit demi sedikit. Dia tahu harus mengembalikan fisiknya," ucap Puig.
"Dia akan memanfaatkan waktu yang dimilikinya. Dia terlahir sebagai seorang pejuang. Dia akan belajar banyak dari peristiwa ini," tandasnya.
Baca Juga: Alasan Marc Marquez Jadi Pembalap yang Paling Mencuri Perhatian pada MotoGP 2020
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar