Baca Juga: Bobol Gawang Man City, Maxwel Cornet Kini Sejajar dengan Lionel Messi
Formasi yang tak biasa tersebut membuat para pemain arahan Guardiola kikuk dan akhirnya berhasil dimanfaakan oleh Lyon pada babak pertama.
Guardiola mengembalikan skema menjadi 4-3-3 saat memasukkan Riyad Mahrez pada menit ke-56.
"Saya sangat terkejut. Man City menjadi favorit juara dengan standar pemain yang mereka miliki di skuad mereka, tetapi mereka tidak tampil sesuai yang diharapkan hari ini," kata Ferdinand seperti dikutip BolaSport.com dari BT Sport.
"Kami membicarakan babak pertama, Pep Guardiola mengutak-atik formasinya, bermain-main dengan susunan pemain."
"Menurut saya, pemainnya yang paling kreatif justru berada di luar lapangan dan kami melihat ketika Riyad Mahrez masuk, mereka tampak menjadi tim yang jauh lebih baik."
Baca Juga: Man City Disingkirkan Olympique Lyon, Kevin De Bruyne: Itu Lagu Lama
"Saya pikir Pep Guardiola harus menyalahkan dirinya sendiri dalam hal seleksi pemain dan cara dia mengubah formasi."
"Anda membutuhkan pemain kreatif untuk menarik keluar pemain lawan, menciptakan ruang kosong bagi para pelari untuk kemudian masuk ke pertahanan, dan mereka tidak melakukannya cukup sering pada laga ini," tutur peraih satu gelar Liga Champions bersama Man United ini.
Eks kiper Man City, Joe Hart, juga mengkritik mantan timnya karena menggunakan pendekatan konservatif.
Hart khawatir akan dampak mental yang akan ditimbulkan akibat pendekatan tersebut pada pasukan Guardiola.
"Dia ada di sana untuk memenangi Liga Champions. Itu bukan hal yang mudah dilakukan. Mungkin mereka mencoba bertindak terlalu jauh dengan bersikap konservatif. Itu membutuhkan pendekatan yang berbeda," ucap Hart.
"Saya pikir Man City benar-benar percaya sebelum pertandingan ini bahwa tidak ada kutukan di perempat final. Akan tetapi, setelah ini mereka tentu akan sulit untuk memulihkan mentalnya," ujarnya mengakhiri.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar