Pada akhirnya, pemain berusia 34 tahun tersebut mendapatkan bantuan Jose Mourinho selaku pelatih Madrid saat itu untuk memuluskan langkahnya pindah ke Spanyol.
"Negosiasi itu cukup sulit," kata Modric dalam otobiografinya Luka Modric - My Autobiography, dikutip BolaSport.com dari BT Sport.
"Sepanjang karier saya, saya selalu profesional. Akan tetapi, itu sepertinya satu-satunya cara untuk membuat Levy menepati janjinya."
"Setiap kali saya mengingatkannya, dia akan menjawab, 'Kita akan bicara.' Kemudian dia akan selalu mencari alasan untuk menghindari topik tersebut."
Baca Juga: Meski Tanpa Cristiano Ronaldo, Modric Yakin Real Madrid Bisa Raih Banyak Gelar Juara
"Agen saya terus memberi saya informasi tentang segala hal, seperti yang dilakukan Jose Mourinho. Levy membuat mereka gila, tampaknya setiap kali mereka mencapai kesepakatan, dia meminta sesuatu yang lain."
"Saya mengalami banyak tekanan, begitu pula istri dan seluruh keluarga saya."
"Dua kali agen saya menelepon saya, 'Akhirnya, kami telah menyetujui segalanya, Anda terbang ke Madrid.' Lalu, ketika semua senang, saya akan menuju bandara, informasi baru tiba, 'Kita harus menundanya, ada perkembangan baru'."
"Kedua kalinya itu terjadi, saya sudah tidak tahan. Saya hancur berantakan. Tersiksa oleh tidak adanya kemajuan," tutur Modric menambahkan.
Modric, yang membuat 159 penampilan untuk Spurs selama empat musim, mengakui bahwa dia kesal kepada Levy karena menghalangi kepindahannya.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | BT Sport |
Komentar