Nigara pernah menyaksikan sendiri bagaimana pelatih tinju asal Korea Selatan justru menonjok anak asuhnya sendiri yang kalah dalam Piala Presiden Tinju di Jakarta.
"Menurut saya Shin Tae-yong berbeda dengan pelatih-pelatih Korea yang lain," ucap Nigara dilansir Bolasport.com dari Youtube Tribun Jabar Video.
"Dia lebih soft, tidak sekasar pelatih-pelatih Korea yang lain. Pengalaman saya meliput Piala Presiden Tinju di Jakarta, petinju Korea kalah lawan mungkin dari petinju Indonesia."
"Begitu turun dari ring, ditonjok langsung oleh pelatihnya. Begitu kerasnya pelatih Korea. Ini untuk menciptakan kedisplinan," tuturnya.
Baca Juga: MotoGP Styria 2020 - Incar Kemenangan, Andrea Dovizioso Ingin Perbaiki Performanya
Nigara pun berpendapat bahwa para pemain timnas Indonesia sangat beruntung karena mendapat kesempatan dilatih oleh Shin Tae-yong.
Di atas kertas, Shin Tae-yong punya kualitas yang tak diragukan, apalagi sudah pernah mengalahkan timnas Jerman di Piala Dunia 2018.
Di sisi lain, Shin Tae-yong punya gaya melatih yang lembut dan anti kekerasan.
Baca Juga: Indonesia Kedatangan Banyak Pemain asal Brasil, Jadi Calon Pemain Timnas U-19 Indonesia?
Oleh sebab itu, Shin Tae-yong diyakini bisa meningkatkan kualitas para pemain tim Garuda.
"Anak-anak kita beruntung mendapat Shin Tae-yong. Kelas Shin Tae-yong adalah kelas dunia, tapi cara melatihnya bukan seperti militan di Korea yang dengan kekerasan, dengan memaki, dengan memukul."
"Ini tidak, Shin Tae-yong menurut saya sangat soft untuk ukuran Korea," pungkasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Tribun Jabar |
Komentar