Sebagai informasi tambahan, Otto Rehhagel pernah menangani Bayern Muenchen pada musim 1995-1996.
Menariknya sebelum membesut Bayern Muenchen, Otto Rehhagel menangani klub Jerman lainnya, yakni Werder Bremen.
Sebelum duel Paris Saint-Germain kontra Bayern Muenchen di final Liga Champions dimainkan, ternyata Estadio Da Luz juga pernah menyajikan final yang berisikan wakil Liga Jerman dan wakil Liga Prancis.
Baca Juga: PSG vs Bayern Muenchen - Paris di Ambang Gelar Ke-5 dalam Semusim
Hal itu terjadi pada 6 Mei 1992, tepatnya pada final Piala Winners edisi ke-32.
AS Monaco yang pada final tersebut diarsiteki Arsene Wenger berjumpa dengan Werder Bremen yang dinakhodai Otto Rehhagel.
Jika laga final Liga Champions yang mempertemukan Paris Saint-Germain dan Bayern Muenchen di Estadio Da Luz akan dipimpin oleh wasit Italia bernama Daniele Orsato, maka final Piala Winners antara Werder Bremen dan AS Monaco di Estadio Da Luz 28 tahun lalu dipimpin Pietro d'Elia asal Italia.
AS Monaco yang pada final tersebut diperkuat nama-nama seperti Emmanuel Petit, Rui Barros, George Weah, dan Youri Djorkaeff bertemu dengan Werder Bremen yang berisikan materi pemain di antaranya Marco Bode, Klaus Allofs, dan Thomas Schaaf.
Di akhir pertandingan, pasukan Otto Rehhagel, Werder Bremen, berhasil mengalahkan AS Monaco dengan skor 2-0 dan membawa pulang Piala Winners.
Menilik cerita-cerita di atas, kira-kira tuah Estadio Da Luz lebih condong ke mana?
Bayern Muenchen asal Jerman atau Paris Saint-Germain sang wakil Prancis?
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar