Sebenarnya, PSIS sendiri telah memiliki rencana yang rinci untuk melakukan persiapan sebelum Liga 1 kembali digulirkannya.
Akan tetapi adanya regulasi yang mewajibkan klub Liga 1 2020 memperbaharui kontraknya dengan para pemainnya, rencana PSIS tak bisa jalan sesuai rencana.
Pasalnya PSIS diharuskan berdiskusi dengan para pemain.
Terlebih adanya pemotongan gaji sebesar 50 persen akan semakin membuat jalannya diskusi bertambah lama.
Terlepas dari semua itu, Dragan mengaku bahwa dirinya mau tidak mau harus mempersiapkan timnya dengan waktu yang ada.
"Dan tentu saja akan sulit, kita tidak punya pilihan lain," ucap Dragan.
"Karena kita harus mempersiapkan kompetisi dan PSSI menempatkan kita dalam situasi yang sulit," tuturnya.
Baca Juga: PSIS Akan Rekrut Pemain yang Makan Gorengan, Bukan Pemain Muda Brasil
Tak hanya PSSI, PT LIB pun juga ikut menjadi sasaran keluh kesah Dragan.
Dragan menuturkan bahwa selama libur kompetisi PT LIB belum mengeluarkan keputusan yang tepat.
"Selama 3 bulan ini, mereka belum mampu membuat keputusan untuk kepentingan kita semua, ini bencana," tutupnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribun Jateng |
Komentar