Vinales mengungkapkan bahwa awalnya motor kehilangan tenaga pengereman antara lap ke-3 dan ke-4 secara perlahan.
"Saya mulai kehilangan tekanan rem depan. Saya mencoba keluar dari trek satu kali," kata Vinales.
Pada balapan sebelumnya, MotoGP Austria pekan lalu yang juga digelar di Red Bull Ring, Vinales menuai hasil buruk dengan finis di posisi ke-14.
"Kami harus melupakan dua balapan di Austria ini. Yang pasti, itu adalah dua balapan terburuk yang pernah saya ikuti pada MotoGP," aku Vinales.
"Kecepatan saya pada tiga lap sangat lambat. Saat putaran terbaik saya 1 menit 26 detik, saya memacu motor dan putaran tercepat saya menjadi 1 menit 24 detik lagi tanpa rem. (Fabio) Quartararo, Valentino (Rossi) dan (Danilo) Petrucci lalu menyusul saya."
Baca Juga: Manajer Marc Marquez Angkat Bicara soal Kliennya Absen Sampai 3 Bulan
"Tiba-tiba fungsi rem kembali bagus, jadi saya bisa membuat putaran terbaik 1 menit 24 detik. Saya banyak memperbaiki posisi setelah dilewati Valentino dan Fabio, lalu tiba-tiba di tikungan pertama remnya meledak. Jadi, tidak mungkin saya melakukan apa-apa," tutur Quartararo.
Saat disinggung masalah rem yang dialami pembalap Yamaha lainnya, Quartararo, pada balapan sebelumnya yang membuatnya khawatir untuk berlaga pada MotoGP Styria, Vinales mengakui bahwa hal tersebut tidak pernah dia alami selama berkarier pada MotoGP.
"Mungkin remnya mau turun sedikit, saya akan bermain dengan tuasnya. Tetapi, hari ini pada setiap lap saya menyetel tuas dari tikungan satu ke tikungan lain. Saya tidak bisa berbuat apa-apa," kata Vinales.
"Saya pikir fungsi bagian depan rem hilang. Saya tetap melaju tanpa rem. Niat pertama saya adalah turun dari motor karena saya tidak bisa menghentikan motor, mustahil."
Vinales selanjutnya bertekad kembali kuat saat balapan MotoGP 2020 dilanjutkan pada MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Italia, 13 September.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Tak Tahu Pengaruh Absennya Marquez untuk Kans Juara
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Race |
Komentar