"Mengenai info bahwa dua pemain muda asal Brazil itu direncanakan akan dinaturalisasi untuk Piala Dunia U-20 nanti, sejauh ini saya belum dapat kepastian berita itu," kata Diky dilansir Bolasport.com dari Tribun Jabar.
"Jika memang naturalisasi lagi dijalankan oleh pemerintah/federasi, maka ini akan menjadi momen sakit hati nasional bagi anak-anak muda Indonesia," ujar Diky.
Diky berpendapat bahwa proses naturalisasi itu akan mencederai proses pembinaan usia muda yang selama ini telah dijalankan oleh PSSI.
Salah satunya turnamen Elite Pro Academy (EPA) yang berjalan cukup baik sejak musim lalu.
Baca Juga: Lihat PSG Merana di Liga Champions, Penggemar Marseille Berpesta
"Ini jadi hal yang sangat buruk bagi pembinaan sepakbola. Apa gunanya program Elite Pro Academy kalau ujung-ujungnya harus naturalisasi," jelas Diky.
Pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum The Jak Mania itu juga menilai proses naturalisasi merupakan jalan instan yang tidak tepat dilakukan.
Oleh sebab itu, sebagai pecinta sepak bola nasional, Diky sangat menentang rencana tersebut.
Baca Juga: Bosan di Mes, Winger Tira Persikabo Luangkan Waktu Berendam di Curug
"Sebagai pecinta sepak bola lokal, naturalisasi yang rencananya mau dijalankan itu (jika memang benar) maka itu gak asik banget," ujarnya.
PSSI sendiri melalui Direktur Teknik Indra Sjafri dan Head of Media Eko Rahmawanto telah menampik isu tersebut.
Keduanya meyakinkan bahwa PSSI tidak memiliki kaitan apapun dengan kehadiran lima pemain asing asal Brasil di Indonesia.
| Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
| Sumber | : | Jakarta.tribunnews.com |
