BOLASPORT.COM - Kekalahan memalukan dari Alexander Povetkin pada akhir pekan lalu tak membuat petinju kelas berat Inggris, Anthony Joshua, jadi hilang keyakinan terhadap rekan senegaranya, Dillian Whyte.
Dillian Whyte kalah KO dari Alexander Povetkin pada ronde kelima duel perebutan gelar juara internal kelas berat WBC.
Hasil ini mengejutkan karena satu ronde sebelumnya, Whyte mampu menjatuhkan Povetkin sebanyak dua kali.
Namun, hal itu belum cukup bagi Whyte untuk meraih kemenangan.
Whyte pun menelan kekalahan kedua sepanjang karier tinjunya setelah tak mampu memulihkan diri dari uppercut Povetkin dalam hitungan ke-10.
Baca Juga: Fabio Quartararo Tak Yakin Bisa Juara dengan Performa Motornya
Sebelumnya, petinju berusia 32 tahun itu menelan kekalahan pertama dari Anthony Joshua pada tahun 2015.
"Saya berpikir 'apakah Dillian sudah kehilangan instingnya?'," ucap Joshua, dilansir BolaSport.com dari BBC.
"Saya yakin, jika Anda mencium atau melihat tetesan darah, Anda harus menghabisinya. Jika Anda meninggalkannya satu atau dua ronde, maka Anda tak tahu (apa yang akan terjadi kemudian)."
"Jika seseorang mendapat harapan, dia mungkin bangkit. Jika saya melihat Anda terluka, saya akan terus menyerang dan Dillian perlu mendapatkan pemikiran seperti ini kembali," kata Joshua lagi.
Baca Juga: Miguel Oliveira Sudah 'Saksikan' Kemenangan Perdananya pada MotoGP sejak Beberapa Pekan Lalu
Sebagai juara dunia kelas berat IBF, IBO, WBA, dan WBO, Anthony Joshua tak menampik jika saat ini pandangan para pelaku tinju tak lagi sama terhadap Dillian Whyte.
Terlebih, lawan yang menaklukkannya berusia 8 tahun lebih tua dari dia.
Namun, sebagai sesama petinju Negeri Ratu Elizabeth II, Joshua percaya Whyte bisa bangkit kembali dan meraih kemenangan pada laga-laga berikutnya.
"Saya percaya dia adalah petarung hebat," ucap petinju yang akrab disapa AJ itu.
"Ini cuma sedikit noda dalam kariernya. Lima tahun dari sekarang, ini cuma akan menjadi bagian dari cerita. Dia akan bisa melihat ke belakang dan berpikir bahwa ini adalah pelajaran luar biasa," kata Joshua lagi.
Kekalahan Dillian Whyte dari Alexander Povetkin kian memperbesar peluang Anthony Joshua menghadapi Tyson Fury.
Keduanya memang sudah dijadwalkan bertarung pada tahun depan untuk mencari juara tak terbantahkan alias undisputed champion.
Namun, untuk menuju ke sana, ada beberapa pertarungan yang harus dilakoni, baik oleh Joshua maupun Fury.
Terdekat, Joshua akan menghadapi penantang wajibnya, Kubrat Pulev dari Bulgaria, sementara Fury kembali menjumpai Deontay Wilder (Amerika Serikat) dalam duel trilogi.
Kedua pertarungan tinju ini diperkirakan bakal digelar pada bulan Desember mendatang.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Komentar