Selain itu, BWF telah menerapkan aturan di lapangan di mana para pemain tidak memiliki kewajiban untuk bersalaman.
"Alih-alih berjabat tangan, pemain bisa menyentuh raket lawan dan mengangguk atau bisa meletakkan tangan di dada untuk menyapa para ofisial pertandingan," kata BWF.
Untuk pergantian shuttlecock, panitia penyelenggara juga diwajibkan untuk menempatkan dispenser shuttlecock.
Sedangkan shuttlecock bekas pakai bisa diserahkan pemain kepada Service Judge dengan raket atau dijatuhkan ke dalam shuttle box.
Baca Juga: Meski Dipermalukan Alexander Povetkin, Anthony Joshua Tetap Yakin Dillian Whyte Petinju Hebat
"Dispenser shuttlecock akan disediakan di pinggir lapangan. Setiap pemain yang sudah diijinkan oleh wasit, bisa mengganti shuttlecock di dispenser. Kemudian shuttlecock bekas bisa dijatuhkan ke dalam shuttle box."
Selanjutnya, dari setiap turnamen yang diselenggarakan menurut BWF tidak akan mengikutsertakan babak kualifikasi, sebagai jalan membatasi jumlah peserta dan diharapkan kompetisi bisa berjalan dengan tepat.
"Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang paling aman bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam turnamen," ujar BWF.
"Termasuk para pemain, panitia penyelenggara, relawan, media, dan pejabat teknis," tutupnya.
Baca Juga: Fabio Quartararo Tak Yakin Bisa Juara dengan Performa Motornya
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | sportstar.thehindu.com |
Komentar