"Apa yang dilakukan Shin Tae-yong ini juga sama dengan dilakukan pelatih asing. Makan gorengan pantang kami juga alami.”
“Karena masalah budaya, cara berpikir pemain bukan manfaat yang mereka makan ke tubuh, tapi rasanya, selera,” imbuh Fakhri.
Baca Juga: 4 Pemain asal Klub Eropa Sertai TC Timnas U-19 Indonesia di Kroasia
Pelatih asal Aceh itu berharap para pemain mulai membiasakan disiplin pada diri sendiri terutama menyangkut pola makanan.
Pasalnya, pola makan sehat akan sangat berpengaruh pada penampilan mereka di atas lapangan
“Pemain harus punya kesadaran bahwa apa yang mereka makan itu akan menentukan usia produktif mereka. Masa depan kelangsungan karier,” kata Fakhri.
“Riset membandingkan ada tidak korelasi prestasi sepak bola dengan pola makan pemain. Makan gorengan daya tahan bermain 2x45 gimana dengan yang tidak makan. Ini bisa jadi tolok ukur. Tapi memang ketika banyak lemak, santan masuk tidak cuma atlet juga akan masalah."
Pelatih berusia 55 tahun itu itu juga menambahkan disiplin lain yang tak kalah penting dari menjaga pola makan.
“Ini harus ada budaya gaya makan sehat. Bahwa goreng-gorengan dilarang atau minimal pemain muda calon pemain profesional nasional harus diajarkan perilaku hidup sehat sejak dini. Gak cuma gak boleh begadang tapi istirahat makan termasuk mengelola medsos,” ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Warta Kota |
Komentar