Fabio Quartararo menjadi pembalap tim satelit pertama Yamaha yang mampu finis terdepan sejak Garry McCoy pada 2000.
Pencapaian bersejarah bukan satu-satunya hal menarik di balik kemenangan Quartararo. Cara pembalap Prancis itu dalam merebut kemenangan juga ramai diperbincangkan.
Ritme nyaris konstan yang diperagakan Quartararo sepanjang perlombaan membuatnya dibandingkan dengan pendahulunya di Yamaha, Jorge Lorenzo.
Lorenzo yang kini bertugas sebagai pembalap penguji memuji gaya membalap Quartararo. Lembut dan tanpa kesalahan, begitulah cara Lorenzo meringkasnya.
Baca Juga: Jika Dibiarkan, Valentino Rossi Bisa Ungguli Fabio Quartararo di Klasemen Akhir MotoGP 2020
"Anda menang seperti apa yang seharusnya dilakukan dengan Yamaha: start bagus, berkendara dengan lembut, dan tanpa kesalahan," tulis Lorenzo di Twitter setelah balapan MotoGP Andalusia (26/7/2020).
Manajer Tim Petronas Yamaha SRT, Wilco Zeelenberg, pun mengamini pernyataan Lorenzo.
Pernah bertugas sebagai analis performa bagi Lorenzo di Yamaha, Zeelenberg melihat adanya kemiripan antara El Diablo dengan Por Fuera.
Zeelenberg melihat bahwa Quartararo telah menguasai gaya membalap butter and hammer—alias mentega dan palu—yang merupakan ciri khas Lorenzo.
Baca Juga: Maverick Vinales: Lebih Baik Terseok-seok Sekarang daripada Belakangan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, MotoGP.com |
Komentar