Pelatih asal Belanda itu bukannya bermaksud untuk tidak menghargai usaha operator kompetisi untuk memutar kembali roda kompetisi.
Ia juga menyadari bahwasanya, membuat jadwal di situasi seperti ini bukanlah perkara yang mudah.
Hanya saja, Alberts menyarankan agar kompetisi tidak harus dipukul palu berakhir pada Februari 2021.
Menurutnya, seolah-olah kompetisi berlangsung terburu-buru dan asal digelar saja.
"Saya tahu orang-orang sudah berusaha untuk membuat liga ini berjalan lagi dan memikirkan banyak aspek, tapi dari jadwal ini kenapa kami harus selesai pada Februari. Itu akan membuat kompetisi berjalan terburu-buru," ungkap Alberts.
Baca Juga: Jack Brown Belum Diturunkan di Timnas U-19 Indonesia, Ini Alasannya
Lebih lanjut, Alberts juga mempertanyakan sikap dari PT LIB yang tak pernah melibatkan pelatih dan pemain dalam menyusun jadwal Liga 1.
Sebagai sosok yang berkecimpung langsung di atas lapangan, pelatih dan pemain berhak memberikan masukan serta saran mengenai jadwal kompetisi.
Pasalnya, mereka dinilai lebih memahami teknis ketika sudah berada di lapangan.
"Ada banyak pertanyaan di benak saya terkait jadwal ini. Kami harus patuh terhadap peraturan dari PSSI. Sayangnya kami sebagai pelatih dan orang yang paham teknis tidak diminta masukan sebagai input membuat keputusan yang diambil," ucap Alberts.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | kompas |
Komentar