BOLASPORT.COM - Yamaha tidak mengalami kerusakan mesin dalam tiga balapan MotoGP terakhir, tetapi pembalapnya, Fabio Quartararo dan Maverick Vinales gagal finis di posisi enam besar.
Yamaha memulai musim 2020 dengan susunan pembalap terkuat sejak musim 2002.
Setelah pembalapnya, Maverick Vinales menjadi yang tercepat pada tes musim dingin, Vinales menjadi penantang pertama Marc Marquez (Repsol Honda).
Sementara itu, Andrea Dovizioso (Ducati) mengeluhkan kesulitan penyesuaian dengan ban belakang Michelin yang baru.
Baca Juga: Tanpa Pusarla Venkata Sindhu, Saina Nehwal Pimpin Tim Uber India
Faktanya, Yamaha memulai musim dengan cemerlang tidak seperti sebelumnya.
Di Jerez, dua Fabio Quartararo bersinar dua kali dengan torehan waktu terbaik pada kualifikasi.
Dia juga menjadi juara pada balapan MotoGP Spanyol dan MotoGP Andalusia yang belangsung di Sirkuit Jerez, sementara Vinales finis kedua.
Pada MotoGP Andalusia, tiga pembalap Yamaha naik podium. Quartararo finis kedua, disusul Vinales dan Valentino Rossi.
Seperti dilansir BolaSport.com dari Speedweek, Yamaha tampaknya memanfaatkan dengan sempurna absennya Marc Marquez yang tengah cedera
Kelemahan Honda jelas terlihat. Berbeda dengan Ducati karena Dovizioso hanya finis ketiga dan keenam pada MotoGP Spanyol.
Yamaha terakhir kali meraih gelar juara dunia MotoGP sejak 2015. Saat itu, Jorge Lorenzo lebih unggul atas Rossi.
Namun, tiga kegagalan mesin utama di Jerez dialami Rossi (MotoGP Spanyol), Morbidelli (MotoGP Andalusia) dan Vinales (FP3 MotoGP Andalusia).
Yamaha segera mengidentifikasi penyebab kerusakan. Jepang meminta izin dari aliansi pabrikan untuk membuka mesin yang belum rusak.
Tetapi, tim pabrikan lain ingin memastikan bahwa katup baru mesin tidak akan berkontribusi kepada peningkatan kinerja yang tidak sah. Penyebabnya, pengembangan mesin diketahui telah dibekukan dari Maret 2020 hingga akhir musim 2021.
Baca Juga: Mike Tyson secara Jujur Jawab Pertanyaan Apa yang Dia Lakukan dengan Uang Miliknya
Yamaha tidak dapat memberikan bukti bahwa katup mesin rusak dan menarik permintaan penggantian komponen mesin sebelum MotoGP Styria yang digelar di Red Bull Ring.
Penyelidikan lebih rinci telah menunjukkan bahwa panas ekstrem 42 derajat celcius dan Yamaha memprediksi hal itu menjadi penyebab kerusakan mesin di Jerez.
Yamaha mengatakan bahwa tidak ada kekhawatiran dan masalah mesin diselesaikan dengan pengaturan motor baru.
Pada kenyataannya, kecepatan maksimum tampaknya berkurang kira-kira untuk meningkatkan masa pakai mesin.
Kecurigaan ini diperkuat oleh nilai kecepatan tertinggi yang buruk di Brno dan Spielberg dan beberapa pernyataan dari pembalap yang tertekan.
Melihat jumlah poin di lima Grand Prix pertama juga mendukung perkiraan pengurangan kecepatan.
Jerez-1: 56 poin untuk Yamaha
Jerez-2: 61 poin untuk Yamaha
Brno: 42 poin untuk Yamaha
Spielberg-1: 25 poin untuk Yamaha
Spielberg-2: 11 poin untuk Yamaha
Quartararo hanya berhasil menempati urutan ke 7, 8 dan 13 dalam tiga balapan terakhir. Vinales mengambil tempat ke-14 dan kesepuluh, lalu rem gagal.
Selain itu, ada masalah pengereman yang serius di Austria, yang secara khusus menurunkan posisi Quartararo di puncak klasemen sementara MotoGP.
Sementara itu, Yamaha merasa tidak nyaman meski Managing Director Lin Jarvis yakin bahwa semua pembalapnya akan melewati musim dengan lima mesin yang dibutuhkan.
Baca Juga: Mengapa MotoGP Musim 2020 Dianggap Aneh?
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar