Saat terjatuh untuk kedua kalinya, pembalap 21 tahun itu merasakan sesuatu yang aneh pada mesinnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Bongkar Impiannya yang Dihancurkan Joan Mir
"Saya memasang gigi dan mesin kehilangan sedikit performa, tetapi tidak ada masalah pada mesin. Semuanya baik-baik saja. Saya hanya merasakan sesuatu yang aneh, jadi saya berhenti," ucap Quartararo.
"Tahun lalu dengan ban depan jenis keras kami perlu melakukan pemanasan dengan sangat baik. Tetapi ketika saya sampai di tikungan 6, saya melaju dengan lambat. Saya kehilangan agresifitas ban depan. Benar-benar aneh," tutur Quartararo.
"Yang kedua tidak bisa saya jelaskan, tetapi yang pertama adalah yang paling penting. Saya tahu mengapa kami terjatuh."
Quartararo hanya terpaut enam poin dari pemimpin baru dalam klasemen pembalap MotoGP, Andrea Dovizioso (Ducati).
"Banyak orang mengira saya mendapat tekanan karena saya memimpin kejuaraan. Tetapi, saya dapat memberi tahu Anda bahwa saya benar-benar tidak peduli bahwa saya di posisi pertama," katanya.
"Tujuan utama ketika saya tiba di sini adalah saya ingin cepat dan memiliki kemungkinan untuk berjuang demi kemenangan. Akhirnya, ini baru tahun kedua saya dan saya berusia 21 tahun."
"Tentu saja saya ingin memenangkan kejuaraan, Tetapi sekarang tidak ada tekanan untuk memikirkan tentang kejuaraan," ujar Quartararo.
Sebelum menjalani balapan berikutnya yang juga digelar di Sirkuit Misan0 pada 20 September, Quartararo akan menjalani tes pada Selasa (15/9/2020)
"Kami akan menjalani tes pada hari Selasa dan balapan lainnya di akhir pekan minggu depan. Jadi saya benar-benar tidak sabar. Akan sulit untuk menunggu hingga sesi latihan bebas pada. Tetapi saya senang karena kami memiliki balapan lagi di Misano dan saya ingin tampil."
Baca Juga: Kekesalan Maverick Vinales Usai Kena Kutukan pada MotoGP San Marino 2020
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar