BOLASPORT.COM - Julukan The Special One telah melekat erat pada sosok pelatih asal Portugal, Jose Mourinho. Namun, apa yang membuat Mou dipanggil seperti itu?
Semua berawal dari sebuah wawancara perdana Jose Mourinho sebagai pelatih Chelsea pada 2004.
Dalam wawancara tersebut, Mourinho mencoba menekankan pada publik bahwa dirinya adalah pelatih yang memiliki reputasi tinggi.
Untuk meyakinkan awak media, Mourinho menyebutkan kalau dia adalah orang yang baru saja mengantarkan sebuah klub meraih gelar di tingkat Eropa.
Ya, memang sebelum menangani Chelsea, Mourinho berhasil memenangi Liga Champions 2003-2004 bersama FC Porto.
Baca Juga: Chelsea Tim Fantastis, tetapi Tak Akan Menangi Liga Inggris Musim Ini
Menurut Mourinho, memenangi Liga Champions belum tentu bisa dilakukan oleh semua pelatih.
Dari situ lah ia merasa kalau dirinya adalah salah satu orang spesial yang bisa melakkannya dan terpilihlah kata The Special One.
"Tolong jangan anggap saya arogan, namun saya adalah seorang juara Eropa dan saya pikir saya saya orang yang spesial," tutur Mourinho seperti dikutip BolaSport.com dari BBC Sport.
Mourinho sendiri mengaku pada 2019 bahwa dia mengatakan seperti itu pada wawancara pertamanya karena ia agak kesal kredibilitasnya sebagai pelatih dipertanyakan.
Oleh sebab itu, ia memilih untuk langsung menyatakan kalau dirinya adalah seorang pelatih yang spesial.
Baca Juga: Juniho Berikan Kabar Terbaru soal Transfer Memphis Depay ke Barcelona
"Ketika saya memberikan konferensi pers pertama, saya ditanya apakah saya siap untuk Liga Inggris," tutur Mourinho seperti dilansir BolaSport.com dari Sky Sports.
"Lalu saya merasa: 'Apa? Saya baru saja memenangi Liga Champions dan Anda berpikir saya bukan siapa-siapa?'."
"Jadi, saya menjadi sedikit agresif dengan mengatakan saya bukan salah pelatih dari antah berantah. Saya adalah orang yang spesial. Akan tetapi, kemudian, bang, itu bertahan. Jadi itu tidak masalah," ucapnya menambahkan.
Tak berlebihan sebenarnya jika Mourinho menyebut dirinya sebagai sosok yang spesial karena memang dia begitu.
Baca Juga: Resmi Bergabung, Miralem Pjanic Singgung Kekalahan Memalukan Barcelona dari Bayern Muenchen
Mourinho merupakan salah satu pelatih yang selalu berhasil di mana pun ia melatih.
Bersama Chelsea, ia sukses meraih delapan trofi dalam dua periode termasuk tiga Liga Inggris, yakni musim 2004-2005, 2005-2006 dan 2014-2015.
Di Inter Milan, Mourinho malah meraih hal yang lebih besar, treble winners alias memenangi tiga trofi sekaligus dalam satu musim yakni Liga Italia, Coppa Italia, dan Liga Champions pada musim 2009-2010.
Baca Juga: VIDEO - Kesalahan Kiper Tira Persikabo, Bawa Berkah Untuk Persija Jakarta
Saat menukangi Real Madrid, Mourinho pun sukses meraih beberapa gelar yaitu La Liga 2011-2012, Copa Del Rey 2010-2011, dan Piala Super Eropa 2012.
Hal serupa juga dirasakan Mourinho saat melatih Manchester United.
Di klub Inggris keduanya itu, Mourinho memenangi 'treble mini' pada musim 2016-2017 dengan meraih trofi Piala Liga, Communty Shield, dan juga Liga Europa.
Baca Juga: 11 Pemain yang Gagal di Manchester United namun Bersinar Setelah Pergi
Kini Mourinho melatih Tottenham Hotspur dan belum berhasil memenangi satu trofi pun di sana.
Wajar apabila Mourinho belum menghasilkan apa pun di Tottenham mengingat ia ditunjuk sebagai pelatih pada pertengahan musim, di kala tim berjuluk The Lilywhites itu sedang terpuruk.
Namun, dengan musim penuh pertamanya membentang di depan mata, harapan Mourinho meraih gelar bersama Tottenham pun terbuka lebar.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Sky Sports, BBC Sport |
Komentar