"Apa yang dia lakukan di tribun, bermain golf maupun ulahnya yang sengaja berusaha mengganggu atasannya."
"Akan tetapi, apa yang telah dilakukan Gareth Bale untuk Real Madrid, golnya di final Liga Champions melawan Atletico Madrid, dan dua gol melawan Liverpool secara efektif memenangi Liga Champions, maka dia pantas dibuatkan patung," ujar Townsend.
Namun, andil besar yang sudah diberikan Bale untuk Real Madrid seperti hilang ditelan bumi lantaran tindakan sang pemain sendiri.
Alih-alih disanjung bak pahlawan, Bale justru menerima banyak cibiran atas apa yang telah dilakukannya.
Baca Juga: Juniho Berikan Kabar Terbaru soal Transfer Memphis Depay ke Barcelona
"Sebaliknya, dia justru dilecehkan oleh fans, oleh media dan klub," kata Townsend lagi.
"Setelah semua itu, dia bahkan setuju pindah ke China tetapi ia mendapat telepon: 'Tidak, kamu tidak akan pergi, kembali ke Real Madrid, kami ingin kamu di sini'."
"Lalu setelah itu, dia masih belum bermain, dia masih mendapatkan pelecehan, klub masih memberikan informasi kepada pers."
"Jadi saya tidak menyalahkan dia atas cara dia bertindak sekarang dan menyerah begitu saja. Dia hanya menunggu kontraknya, tapi saya ingin melihat Gareth Bale kembali di Liga Premier."
"Dia baru berusia 31 tahun, jadi dia punya waktu bertahun-tahun untuk ditawarkan dan dia adalah talenta kelas dunia. Jadi, akan sangat menyenangkan melihatnya kembali ke tempat terbaiknya," tegas Townsend menjelaskan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca, Goal International |
Komentar