"Kami berbicara tentang masalah pribadi, keluarga, dan dan di akhir percakapan saya bertanya kepadanya, karena penasaran, tentang masa depan tim dan para pembalap," ujar Lorenzo,
Tak lama kemudian, Michele Pirro (pembalap penguji Ducati) mengirimi saya pesan, setengah bercanda, setengah serius - menanyakan apakah Lorenzo ingin kembali ke Ducati.
"Antara panggilan dari Gigi dan pesan dari Michele, saya pikir ada tingkat ketertarikan tertentu dari Ducati, dan saya mulai mempertimbangkan ide balapan lagi," ucap Lorenzo.
Baca Juga: Tim Milik Valentino Rossi Akan Melebarkan Sayap ke Kelas MotoGP?
"Panggilan telepon itu memicu pikiran di kepala saya tentang kembali balapan. Kami memulai negosiasi, tetapi semakin dekat kami dengan penandatanganan, semakin banyak faktor yang memaksa saya untuk pensiun bertambah berat," tutur Lorenzo.
"Setelah beberapa hari musyawarah, sayangnya saya harus mengatakan tidak kepada Gigi. Saya merasa sangat buruk dan saya masih sangat menyesal sekarang karena saya menempatkan diri dalam posisi yang canggung dengan tim pabrikan dan saya bisa menghindarinya."
Menurut Lorenzo, jika dia merasa yakin, dia tidak akan melakukan negosiasi dengan Ducati.
"Sebenarnya saya akan selalu bersyukur atas kepercayaan yang diperlihatkan kepada saya, tetapi pada saat itu saya merasa perlu untuk berpikir tentang diri saya sendiri. Saya sampai pada kesimpulan bahwa menjadi seorang pembalap sepeda motor tidak menjadi pilihan saya."
Lorenzo mengakui bahwa peluang comeback semakin berkurang seiring dengan berlalunya tahun.
"Sejujurnya, setelah mengambil keputusan yang sulit, saya pikir saya dapat mengatakan karier balap saya telah berakhir meskipun saya ingin tetap terlibat dalam olahraga ini," ujar Lorenzo.
Baca Juga: Gagal Bertemu Indonesia pada Piala Thomas dan Uber 2020, Malaysia Alihkan Fokus ke Turnamen Asia
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar