Rasa aman atas kepastian bahwa tahun depan masih berada di kasta tertinggi sepak bola Indonesia adalah alasanya.
Ini terjadi di PSM Makassar.
Baca Juga: Sriwijaya FC Berencana Gelar Uji Coba 6 Kali Sebelum Liga 2 Mulai
Hingga detik ini, PSM belum menjalani latihan untuk persiapkan diri sebelum LIga 1 2020.
Meski begitu, CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin mengaku tak khawatir karena timnya walau bagaimanapun akan masih bertahan di Liga 1 untuk musim depan.
"Kita ada di dalam suasana yang tidak normal sehingga kalau ada kegiatan-kegiatan atau hal-hal yang berjalan saya pikir itu lumrah, dan tahun ini juga tidak ada degradasi,' kata Munafri.
Sementara itu, beberapa pemain Liga 1 pun juga berpendapat bahwa jalannya Liga 1 kurang seru karena hilangkan sistem degradasi.
Contohnya ada pemain Bhayangkara FC, Ahmad Nur Hardianto.
Mantan pemain Arema FC ini menjelaskan dengan tidak ada degradasi Liga 1 akan kurang greget.
"Yang pasti, tidak adanya degradasi mungkin gregetnya kurang yah," kata Achmad dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.
Pemain Persib Bandung, Victor Igbonefo juga mengomentari hal tersebut.
Menurut Igbonefo, sepak bola kurang bagus dengan tak adanya sistem degradasi.
"Sepak bola tanpa degradasi sepertinya tidak bagus, seharusnya ada degradasi, tapi karena ini keputusan dari federasi kita harus ikut," kata Igbonefo, dilansir BolaSport.com dari Super Skor.
kapten Persib, Supardi Nasir bahkan menyebut hilangnya degradasi juga menyebabkan daya tarik Liga 1 berkurang.
"Sebenarnya kurang pas saja jika tanpa dekradasi," kata Supardi, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.
"Seperti tidak adil, daya pikatnya kurang," ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden Madura United, ZIa Ulhaq, tak segan-segan berpendapat Liga 1 tanpa degradasi adalah omong kosong dan tak memiliki tujuan.
Baca Juga: Liga 2 Berformat Turnamen, Sriwijaya FC Latihan Tendangan Penalti
"Kami tidak sepakat kalau kompetisi harus dilanjutkan tanpa adanya degradasi," kata Zia kepada BolaSport.com Selasa (4/8/2020).
kalau tidak ada degradasi, saya tanya lantas tujuannya apa?, jadi kalau mau dilanjutkan tanpa degradasi, hal itu tidak ada tujuannya, ini seperti omong kosong," ujarnya.
Sementara itu, jika keseruan Liga 1 2020 ada yang berpedapat akan kurang seru, hal sebaliknya terjadi untuk Liga 2.
Dalam kelanjutannya, Liga 2 2020 mengurangi tiket promosi ke Liga 1 musim depan.
Khusus musim ini hanya akan ada dua tiket promosi yang diperebutkan tim LIga 2.
Itulah sebabnya, semua kontestan bakal mati-matian memperebutkan tiket yang ada.
Dan perebutan jatah promosi akan semakin sengit dengan diberlakukan sistem turnamen.
Para pecinta sepak bola Indonesia bisa menyaksikan laga final Liga 2 pada tanggal 12 Desember 2020 mendatang.
Dengan tiga alasan tersebut, bukanlah hal yang berlebihan jika nantinya laga yang terjadi di Liga 2 bakal lebih seru ketimbang Liga 1.
Kita tunggu saja bulan depan!.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com, Tribun Jabar, TRIBUN TIMUR.COM, bhayangkara-footballclub.com |
Komentar