BOLASPORT.COM - Tiga alasan yang bisa menjadikan jalannya pertandingan Liga 2 2020 lebih seru dari pada Liga 1 2020.
Kompetisi sepak bola Indonesia resmi dihentikan pada pertengahan Maret lalu akibat Pandemi covid-19.
Akan tetapi para pecinta sepak bola indonesia tak perlu khawatir, pasalnya bulan depan Liga 1 dan Liga 2 kembali digulirkan.
Tepatnya Kamis, (1/10/2020), Liga 1 2020 resmi dilanjutkan dan diawali dengan pertandingan antara PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya.
Berbeda dengan Liga 1, Liga 2 baru dimulai pada Sabtu (17/10/2020) yang mempertemukan antara Perserang Serang kontra Badak Lampung FC.
Baca Juga: Matangkan Persiapan Jelang Lanjutan Liga 1, Persik Gelar Dua Uji Coba dalam Sepekan
Meski telat dibandingkan Liga 1, jalannya Liga 2 2020 diperkirakan akan lebih seru.
Berikut tiga alasannya versi BolaSport.com:
1. Hengkangnya pemain Liga 1
Liga 1 2020 dilanjutkan dengan menerapkan beberapa regulasi baru.
Salah satunya adalah adanya pemotongan gaji pemain dan pelatih.
Seperti yang diketahui, PSSI telah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan Klub Liga 1 dan Liga 2 memperbaharui kontrak pemain dan pelatih
Dalam kontrak anyarnya, semua Klub diperbolehkan membayar gaji pemain sebesar 50 persen hingga 60 persen dari kontrak awal sekurang-kurangnya di atas upah minimum regional yang berlaku di masing-masing daerah klub.
Baca Juga: Greg Nwokolo Keluar dari Madura United dan Tidak Bermain di Liga 1
Hal tersebut tertulis dalam surat keputusan (SK) PSSI Nomor SKEP?53/VI/2020 tentang kelanjutan kompetisi dalam keadaan luar biasa 2020.
Akibat kebijakan tersebut beberapa klub Liga 1 pun terpaksa harus kehilangan beberapa pemain.
Dikabarkan para pemain keberatan dengan gajinya yang mengalami pemangkasan.
contohnya ada dari pemain Arema FC, Oh In-kyun.
Dijelaskan oleh Rudy Widodo selaku manajer Arema FC, Oh in-kyun tidak sepakat dengan tawaran yang diberikan oleh klub.
"Insya Allah dia (Oh In-kyun) keberatan dengan SKEP No.48 dan 53 dari PSSI," kata Ruddy, kepada BolaSport.com
.
"Dia tidak sepakat dengan kami," ujarnya.
Baca Juga: Pemain Persija Sandi Sute Ingin Anaknya Jadi Penyerang Terkenal di Indonesia
Tak hanya satu pemain, rupanya Arema FC juga kehilangan pemain lainnya.
Pemain yang dimaksud adalah Jonathan Bauman.
Seperti yang terjadi pada Oh In-kyun, Bauman juga hengkang karena masalah gaji.
Kepergian pemain bukan hanya dirasakan Arema FC, Persela Lamongan juga mengalaminya.
Persela terpaksa ditinggalkan oleh pemain asal Brasil atas nama Rafael Gomes de Oliveira.
Lelaki yang sering disapa Rafinha ini mengumumkan mengakhiri kerjasama dengan Persela disebabkan karena kondisi pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai di Indonesia.
Baca Juga: Ditahan Imbang Tim Liga 3, Pelatih Persita Sebut Chemistry Pemain Harus Diperbaiki
Lebih lanjut, ada pemain Persipura Jayapura, Sylvano Convalius, dan Arthur Cunha.
Kepastian hengkangnya kedua pemain itu dikabarkan langsung oleh pihak klub melalui akun instagram resmi Persipura pada Selasa, (25/8/2020).
Comvalius berujar meninggalkan Persipura untuk menetap di Eropa.
"Setelah berbicara dengan keluarga pelatih Jacksen dan manajemen Persipura dua minggu terakhir kami sampaikan kesimpulan bahwa saya tidak akan kembali ke Persipura dan tetap di Eropa," tulis Comvalius.
Kembali ke klub Jawa Timur, pemain yang memilih tak melanjutkan perjuangannya di kasta tertinggi sepak bola Indonesia adalah pemain Persik Kediri, Ante Bakmaz.
Baca Juga: PT LIB Pastikan Klub Liga 1 Bakal Terbuka Jika Ada Pemain Positif Covid-19
Ante Bakmaz sudah menyatakan mundur dari Persik sejak 6 Juni 2020.
Dijelaskan oleh Abdul Hakim selaku Presiden klub, Bakmaz hengkang karena mendapatkan kesempatan untuk bermain di Liga Qatar.
"Dia (Ante Bakmaz) ada kesempatan bermaind di Liga Qatar, jadi kami tidak bisa menahan karena ada peluang bagus di sana," kata Abdul Hakim.
Bakmaz ternyata bukan satu-satunya pemain Persik yang memilih pergi.
Sebelumnya telah ada nama Nikola Asceric.
Ascerik memutuskan pergi dari Indonesia karena khawatir dengan situasi pandemi Covid di Tanah Air.
Baca Juga: Risiko Tabrakan Jadwal Liga 1 karena Tim Berbagi Kandang Dinilai Jadi Tanggung Jawab PT LIB
Perasaan yang sama juga dirasakan oleh pemain Persita Tangerang, Mateo Bustos.
Akibat pandemi Covid-19, Bustos memilih kembali ke Argentina untuk menjaga keluarganya.
"Sedihnya saya harus mengucapkan selamat tinggal kepada klub indah ini yang membuka pintu untuk saya dan dalam waktu singkat ini Persita seperti rumah bagi saya," tulis Bustos, dilansir Bolasport.com dari instagram sang pemain.
"Saya ingin berterima kasih kepada rekan tim saya, staf pembinaan, staf medis, dewan direktur, bos Rully dan para fans," sambungnya.
Lanjut ke Tira Persikabo.
Untuk kelanjutan Liga 1 2020, Tira Persikabo tak lagi diperkuat oleh Patteri Pennanen.
Alasan Pennanen sama dengan Asceric dan Bustos.
Baca Juga: Jelang Lanjutan Liga 1, PT LIB Gelar Medical Workshop Extraordinary Competition 2020
Dikabarkan oleh Direktur Pengembangan Bisnis Tira Persikabo, Rhendie Arindra, Penannen pergi dari Indonesia untuk melakukan negosiasi dengan klub asal Finlandia.
"Patteri Pennane sedang komunikasi dengan beberapa klub di Finlandia," kata Arindra kepada Bolasport.
Kabar terbaru ada nama Greg Nwokolo.
Greg masuk menjadi bintang Liga 1 2020 yang tak akan terlihat lagi ketika kompetisi dimulai Oktober mendatang.
Dilansir dari Kompas.com, striker andalan Madura United ini tak ingin bermain karena berpendapat bahwa dilanjutkannya Liga 1 di tengah Pandemi Covid akan menimbulkan risiko yang besar.
"Kalau saya lanjut apa risikonya?, pertama saya meninggalkan keluarga sangat lama dan istri sedang hamil," kata Greg.
"Kedua saya tidak bisa mengirimkan nafkah ke keluarga karena kontrak yang ditawarkan hanya cukup untuk makan," ujarnya.
Baca Juga: Dilatih Mario Gomez, Pemain Asing Borneo FC Optimistis Hadapi Lanjutan Liga 1 2020
Itulah beberapa contoh pemain yang memilih hengkang dari Liga 1.
Dan tentu saja itu akan membuat jalannya Liga 1 kurang seru jika dibandingkan sebelum Pandemi Covid-19 menyerang.
2. Datangnya Bintang Liga 1 ke Liga 2
Jika Liga 1 kehilangan beberapa pemain bintang, hal berbeda terjadi untuk Liga 2,
Justru dalam kelanjutannya, Liga 2 mendapatkan asupan pemain berkelas.
Sehingga tentu ini akan menambah keseruan di Liga 2 mendatang.
Seperti yang dilakukan oleh PSMS.
Baca Juga: Persebaya Belum Mau Serius Persiapkan Liga 1 2020 Jika PT LIB Tidak Beberkan Protokol Kesehatan
Sebelum kompetisi dimulai, PSMS telah mendapatkan jasa dua pemain yang diawal musim 2020 membela Liga 1.
Pemain yang dimaksud yaitu, Ferdinand Sinaga dan Paulo Sitanggang.
Selain Ferdinand dan Paulo, PSMS juga berhasil mendatangkan pemain Bali United, Hanis Sagara.
Tak mau kalah dengan PSMS, Sriwijaya FC juga menerapkan hal yang sama.
Hingga kompetisi Liga 2 2020 berakhir, Sriwijaya FC bakal diperkuat penyerang sekelas Alberto Goncalves.
Pria yang sering disapa Beto ini dipinjam Sriwijaya FC dari Klub Liga 1, Madura United.
Persaingan Liga 2 semakin memanas usai Sulut United juga mengikuti jejak PSMS dan Sriwijaya FC.
Sulut United resmi kedatangan pemain Liga 1, Agus Nova.
Agus Nova sebelumnya merupakan pemain Bali United yang akan bermain di Liga 2 bersama Sulut United.
Perjuangan klub Liga 2 untuk mendatangkan pemain bintang masih bisa berlanjut.
Baca Juga: Eks Juru Taktik Madura United Ini ke PSMS Medan, tapi tidak jadi Pelatih
Sehingga tak menutup kemungkinan, Liga 2 akan kembali kedatangan pemain berkualitas pada beberapa waktu yang akan datang.
itula sebabnya, jalannya Liga 2 bakal terlihat lebih seru dan sengit untuk kedepannya.
3. Hilangnya sistem degradasi Liga 1 2020
PSSI telah memastikan bahwa kelanjutann LIga 1 2020 tak akan menerapkan sistem degradasi.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menjelaskan pertimbangan tidak adanya degradasi pada musim ini telah melalui diskusi panjang denga klub-klub.
"Jadi begini, sekarang kan ada 18 ya kalau nanti kami berhitung yang terjelek dan beberapa pertimbangan, kalau satu klub terpapar virus corona, kan otomatis akan berhenti untuk rapid test dan segala macam, itu akan jadi masalah," kata Iriawan.
"Kasihan mereka nanti tidak maksimal, mungkin akan turun nilainya atau poinnya, kami menjaga itu sebetulnya," ujarnya.
Iriawan menegaskan bahwa dihapuskannya sistem degradasi adalah untuk kebaikan tim.
Lebih lanjut, regulasi ini hanya diterapkan khusus Liga 1 2020.
Baca Juga: Bertabur Bintang Eks Liga 1, PT LIB Ingin Liga 2 Disiarkan Langsung
Sehingga untuk musim depan bakal kembali menerapkan sistem dergadasi.
Keputusan ini rupanya mendapatkan berbagai tanggapan.
Banyak yang berujar bahwa tak adanya degradasi akan membuat semangat kompetisi Liga 1 2020 hilang.
Dan tentu keseruan Liga 1 pun bisa berkurang.
Seperti yang diungkapkan oleh pengamat sepak bola Indonesia, Husain Abdullah.
Menurut Husain, hilangnya degradasi akan membuat kualitas kompetisi menurun.
"Kalau kompetisi ini dilanjutkan, jangan sampai degradasi ditiadakan, semangat bisa hilang," ucap Husain dalam acara bincang bola virtual bersama Tribun Timur, Selasa (2/6/2020)..
"Kualitas kompetisi juga akan menurun," ujarnya.
Tak hanya pengamat sepak bola, beberapa tim Liga 1 sendiri juga mengakui bahwa tak adanya degradasi membuat tim kurang semangat dalam melakukan persaingan.
Rasa aman atas kepastian bahwa tahun depan masih berada di kasta tertinggi sepak bola Indonesia adalah alasanya.
Ini terjadi di PSM Makassar.
Baca Juga: Sriwijaya FC Berencana Gelar Uji Coba 6 Kali Sebelum Liga 2 Mulai
Hingga detik ini, PSM belum menjalani latihan untuk persiapkan diri sebelum LIga 1 2020.
Meski begitu, CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin mengaku tak khawatir karena timnya walau bagaimanapun akan masih bertahan di Liga 1 untuk musim depan.
"Kita ada di dalam suasana yang tidak normal sehingga kalau ada kegiatan-kegiatan atau hal-hal yang berjalan saya pikir itu lumrah, dan tahun ini juga tidak ada degradasi,' kata Munafri.
Sementara itu, beberapa pemain Liga 1 pun juga berpendapat bahwa jalannya Liga 1 kurang seru karena hilangkan sistem degradasi.
Contohnya ada pemain Bhayangkara FC, Ahmad Nur Hardianto.
Mantan pemain Arema FC ini menjelaskan dengan tidak ada degradasi Liga 1 akan kurang greget.
"Yang pasti, tidak adanya degradasi mungkin gregetnya kurang yah," kata Achmad dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.
Pemain Persib Bandung, Victor Igbonefo juga mengomentari hal tersebut.
Menurut Igbonefo, sepak bola kurang bagus dengan tak adanya sistem degradasi.
"Sepak bola tanpa degradasi sepertinya tidak bagus, seharusnya ada degradasi, tapi karena ini keputusan dari federasi kita harus ikut," kata Igbonefo, dilansir BolaSport.com dari Super Skor.
kapten Persib, Supardi Nasir bahkan menyebut hilangnya degradasi juga menyebabkan daya tarik Liga 1 berkurang.
"Sebenarnya kurang pas saja jika tanpa dekradasi," kata Supardi, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.
"Seperti tidak adil, daya pikatnya kurang," ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden Madura United, ZIa Ulhaq, tak segan-segan berpendapat Liga 1 tanpa degradasi adalah omong kosong dan tak memiliki tujuan.
Baca Juga: Liga 2 Berformat Turnamen, Sriwijaya FC Latihan Tendangan Penalti
"Kami tidak sepakat kalau kompetisi harus dilanjutkan tanpa adanya degradasi," kata Zia kepada BolaSport.com Selasa (4/8/2020).
kalau tidak ada degradasi, saya tanya lantas tujuannya apa?, jadi kalau mau dilanjutkan tanpa degradasi, hal itu tidak ada tujuannya, ini seperti omong kosong," ujarnya.
Sementara itu, jika keseruan Liga 1 2020 ada yang berpedapat akan kurang seru, hal sebaliknya terjadi untuk Liga 2.
Dalam kelanjutannya, Liga 2 2020 mengurangi tiket promosi ke Liga 1 musim depan.
Khusus musim ini hanya akan ada dua tiket promosi yang diperebutkan tim LIga 2.
Itulah sebabnya, semua kontestan bakal mati-matian memperebutkan tiket yang ada.
Dan perebutan jatah promosi akan semakin sengit dengan diberlakukan sistem turnamen.
Para pecinta sepak bola Indonesia bisa menyaksikan laga final Liga 2 pada tanggal 12 Desember 2020 mendatang.
Dengan tiga alasan tersebut, bukanlah hal yang berlebihan jika nantinya laga yang terjadi di Liga 2 bakal lebih seru ketimbang Liga 1.
Kita tunggu saja bulan depan!.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com, Tribun Jabar, TRIBUN TIMUR.COM, bhayangkara-footballclub.com |
Komentar