Andrea Dovizioso hanya unggul enam poin dari Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) di posisi kedua.
Keunggulan poin Dovizioso dengan pembalap di posisi kesembilan pun terbilang relatif kecil yaitu 23 poin, tak sampai poin penuh (25) yang didapat jika memenangi balapan.
Dennis Noyes melihat ini adalah jumlah poin terkecil yang dimiliki pembalap teratas setelah enam balapan pertama dalam sejarah MotoGP.
"Kita memiliki pemimpin dengan begitu sedikit poin setelah enam balapan, ini tidak pernah terjadi dalam sejarah MotoGP," ujar Noyes, dilansir BolaSport.com dari Motosan.es.
Baca Juga: Joan Mir Bisa Lebih Baik dari Sekadar Salip Valentino Rossi pada MotoGP San Marino
Noyes juga mengatakan poin kecil saat ini juga menjadikan persaingan sangat ketat.
Dia membuka catatan lama ketika pemuncak klasemen sementara pada titik yang sama juga mendulang poin yang tidak banyak.
Statistik pertama dari MotoGP 2018. Saat itu Marc Marquez (Repsol Honda) hanya mendulang 95 poin setelah enam balapan pertama.
Lebih jauh ke belakang tepatnya pada musim 2006, Loris Capirossi (Ducati) dan Nicky Hayden (Repsol Honda) berbagi poin yang sama (99 poin) saat menjadi dua pembalap teratas.
"Marquez pada 2018 hanya memiliki 95 poin atau pada 2006 ketika Hayden dan Capirosi seimbang di 99 poin," kata Noyes.
"Kisaran normalnya adalah 120-130 poin [poin pemuncak klasemen setelah enam balapan, red]. Ini adalah kejuaraan dunia yang benar-benar terbuka," ujar Noyes.
Baca Juga: Diam-diam, Franco Morbidelli Samai Rekor Langka yang Cuma Dimiliki Marc Marquez di MotoGP
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar