"Belum bisa dipastikan apakah FIFA akan menangani kasus ini karena biasanya hanya pemain asing yang dapat membawa kasus mereka ke FIFA dan mereka yang melibatkan pemain lokal diselesaikan secara internal di negara tersebut.
"Dalam kasus Sumareh, dia terdaftar sebagai pemain lokal," kata Struart, dikutip dari Bernama.
Akan tetapi, Stuart tidak mengabaikan kemungkinan FIFA masih dapat melihat lapora mengenai tunggakan gaji PFA ke Sumareh.
"FAM harus menunggu sampai FIFA menyelesaikan proses mereka sebelum kami dapat mengambil alih. Dan itu juga hanya jika kami mendapat izin untuk melakukannya dari FIFA," ujar Stuart.
"Jika tidak, FIFA dapat mengklasifikasikannya sebagai kasus khusus yang ingin mereka dengar," ujarnya.
Sumareh sudah mendapatkan kewarganegaraan Malaysia dan telah mempekuat Harimau Malaya setelah menjalani proses naturalisasi pada 2018.
Baca Juga: Anak Asuhnya Sembuh dari Covid-19, Ini Kata Pelatih Persik Budi Sudarsono
Pemain 25 tahun itu juga memperkuat timnas Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Sumareh menjadi pemain mimpi buruk timnas Indonesia pada babak grup Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Saat itu timnas Indonesia menjamu Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 5 September 2019.
Timnas Indonesia mampu unggul lebih dulu pada menit ke-12 melalui Alberto Goncalves.
Kemudian Sumareh menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada meniy ke-37.
Alberto Goncalves kembali menceatk gol pada menit ke-39 dan membuat kedudukan 2-1 untuk Indonesia.
Pada menit ke-66 Syafiq Ahmad membuat skor menjadi imbang 2-2.
Pada menit ke90+7 Sumareh menjadi mimpi buruk timnas Indonesia dengan golnya.
Skor akhir pun 3-2 untuk kemenangan Malaysia.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | bernama.com |
Komentar