"Kami (Axelsen dan semua pemain di seluruh dunia) selalu berhubungan di luar lapangan pertandingan," ucap Lee.
"Kami berbagi pandangan dan peduli satu sama lain karena kami ingin semuanya aman dan berada dalam kondisi kesehatan yang baik."
"Kami tidak pernah berbuat terlalu jauh, dalam poin saat ini ialah membuat pemain-pemain lain jadi ragu untuk pergi dan berkompetisi pada sebuah turnamen. Para pembuat keputusan membuat kebohongan bersama para administrator," kata Lee lagi.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Bakal Wujudkan Duel UFC Impian Lawan GSP
Rangkaian turnamen dan kejuaraan yang dirancang di Denmark pada bulan Oktober 2020 memang jadi berantakan setelah BWF memutuskan untuk menunda pelaksanaan Piala Thomas dan Uber serta membatalkan Denmark Masters.
Sejauh ini, hanya turnamen Denmark Open 2020 yang masih berstatus on going alias tetap berjalan.
Namun, seiring dengan ditundanya Piala Thomas dan Uber 2020, banyak pebulu tangkis elite dunia yang pada akhirnya memilih absen dari Denmark Open 2020.
Mereka menilai keberangkatan ke Denmark hanya untuk mengikuti satu turnamen (Denmark Open 2020) tidak sepadan dengan risiko yang bakal ditempuh, terutama bagi para atlet yang berasal dari Benua Asia.
Baca Juga: Dillian Whyte Wajib Menang Demi Jaga Asa Berduel dengan Tyson Fury
Apalagi, dalam beberapa hari terakhir telah terjadi lonjakan kasus baru virus Corona di Denmark.
Data worldmeters.info/coronavirus menunjukkan kasus baru per hari di Denmark "hanya" mencapai 333 pada 13 September 2020, tetapi sepekan kemudian, jumlah ini naik hingga menjadi 589 kasus baru per hari.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | NST |
Komentar