Tiga rekor lain juga dicetak Liliyana ketika menyabet medali emas Olimpiade Rio 2016, yang bertepatan dengan HUT ke-71 Republik Indonesia.
Liliyana dan Tontowi menjadi pemain ganda campuran Indonesia pertama yang mampu meraih emas di pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.
Liliyana menjadi pebulu tangkis putri kedua Indonesia yang mampu merebut emas di Olimpiade setelah Susy Susanti pada 1992.
Perempuan berusia 35 tahun itu juga menjadi satu-satunya pemain tanah air yang dua kali tampil pada partai final Olimpiade.
Baca Juga: Flandy Limpele Kenang Pelajaran Berharga dari Ganda Putra Malaysia
Pada 2017 Liliyana semakin menambah koleksi trofinya setelah menjadi kampiun Kejuaraan Dunia. Sepanjang kariernya, Liiyana empat kali menjadi juara dunia.
Sayangnya, kesuksesan Liliyana Natsir tidak diikuti kompatriot-kompatriotnya yang bersaing di kategori pebulu tangkis putra.
Padahal ada Indonesia memiliki peluang lebih besar di kategori pebulu tangkis putra terbaik sedekade terakhir.
Ada lima pebulu tangkis putra Indonesia yang menjadi kandidat, jauh lebih banyak ketimbang kategori putri di mana Liliyana menjadi satu-satunya wakil.
Baca Juga: PV Sindhu Juga Absen, Denmark Open 2020 Makin Hilang Pamor
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | bwfbadminton.com |
Komentar