"Jika Liga 1 dan 2 tetap digelar dikhawatirkan akan banyak melahirkan klaster baru," tutur Neta dilansir Bolasport.com dari Antara.
"Tentunya ini bertolak belakang pada sikap semua kepala daerah yang sudah memberi instruksi kepada bawahannya untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat," kata Neta lagi.
Neta berpikiran bila gelaran liga tanpa penonton belum bisa menjamin kompetisi aman dari Covid-19.
Ditambah lagi, jika Liga 1 dan Liga 2 menjadi klaster baru Covid-19, bisa jadi FIFA mempertimbangkan kembali kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Baca Juga: Shin Tae-yong Vs Luis Milla, Sekarang Eranya Simple Football
Bisa jadi, Indonesia dibatalkan menjadi tuan rumah ajang tersebut dan diberikan kepada negara lain.
Belum lagi melihat kemungkinan 23 negara lain yang lolos ke putaran final menolak bermain di Indonesia karena tingkat penyebaran Covid-19 yang tinggi.
Oleh sebab itu, langkah Polri untuk tidak mengizinkan kelanjutan kompetisi dinilai menjadi langkah yang patut diambil saat ini.
"Jadi lebih baik Polri melakukan pencegahan untuk tidak memberi izin kepada Liga 1 dan 2," tutur Neta.
"Tujuannya agar Piala Dunia U-20 bisa diselamatkan dan berlangsung di Indonesia yang diikuti 23 negara," pungkasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | antaranews.com |
Komentar